Menurutnya, leadership dan integritas juga dibutuhkan oleh civitas academika Untag Surabaya.
“Kita ini sebagai peran kunci dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kepemimpinan yang kuat dan integritas yang tinggi memastikan bahwa proses penyebaran ilmu pengetahuan telah dilakukan dengan jujur, objektif, dan bertanggung jawab," tandasnya.
Prof Nug menyampaikan penghargaan ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus motivasi bagi dirinya untuk terus memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan di Indonesia.
“Penghargaan ini saya persembahkan untuk civitas academika Untag Surabaya. Mudah-mudahan kita bisa terus kreatif, inovatif, dan kolaboratif untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ujarnya.
BACA JUGA:Rektor Untag Surabaya Mengucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-75
Berkat produktifitasnya dalam mengimbangi antara akademisi dan pimpinan Perguruan Tinggi, Untag Surabaya juga sukses meraih banyak prestasi mulai 2017-2024.
Prestasi ini tidak hanya diraih secara kelembagaan, tetapi juga secara individu yang diraih dosen dan mahasiswa, baik tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Tidak kalah penting, Prof Nug juga konsisten dengan produktifitasnya sebagai dosen jurusan Akuntansi. Selain tetap mengajar S1, S2, dan S3, Prof Nug juga tetap berusaha menulis buku, membuat publikasi penelitian di jurnal bereputasi, dan melakukan pengabdian.
BACA JUGA:Rektor Untag Ajak Lebih Peka untuk Berbagi pada Bulan Ramadan
“Menjadi pemimpin itu harus menjadi role model, dan karena tugas awal saya adalah seorang dosen, maka saya harus memberi contoh bagaimana menjadi dosen yang taat dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,’’ pungkasnya. (bin)