SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Nasib tragis dialami Tuminah (65), seorang lansia asal Jalan Kalibokor Kencana I. Dia meregang nyawa usai tertabrak kereta api (KA) Penataran relasi Surabaya-Malang di perlintasan Jalan Ngagel Baru, Kamis 3 September 2024, sekitar pukul 04.40.
Kapolsek Wonokromo Kompol Hegy Renanta melalui Kanitreskrim Ipda Zahari mengatakan, mayat korban pertama kali ditemukan saksi penjaga perlintasan (PJL) Lucky (30), sekitar pukul 04.40.
Saksi melihat korban sudah tergeletak di pinggir rel. Saksi lalu berteriak meminta tolong ke warga. Temuan itu, dilaporkan ke Command Center 112, Polsek Wonokromo dan Polrestabes Surabaya.
BACA JUGA:Minibus di Tulungagung Terseret Kereta Api, Pengemudi Meninggal di TKP
"Korban meninggal dunia diduga tertabrak kereta api Penataran jurusan Stasiun Gubeng Surabaya-Malang. Namun saat tertabrak tidak ada saksi yang melihat. Korban ditemukan sudah tergeletak di pinggir rel," kata Zahari, Kamis 3 Oktober 2024.
Dari hasil pemeriksaan, pergelangan kaki kiri korban putus. Setelah dilakukan identifikasi dan olah TKP, mayat korban dievakuasi petugas ke RSUD dr Soetomo untuk keperluan visum. "Diduga bisa jadi korban tertabrak saat menyeberang. Tapi masih diselidiki," terangnya.
Zahari menjelaskan, sebelum ditemukan meninggal dunia, keluarga korban sempat mencari korban yang keluar rumah sejak pukul 04.00. Dari keterangan keluarga korban memiliki kebiasaan keluar rumah saat pagi hari.
BACA JUGA:Hendak Berladang, Petani di Gresik Tewas Tersambar Kereta Api
Keluarga mencari korban karena tak kunjung pulang. Namun belakangan keluarga mendapat kabar dari warga korban ditemukan sudah meninggal dunia tertabrak KA di perlintasan Jalan Ngagel Baru.
"Keterangan keluarga, korban memiliki riwayat sakit diabetes dan sempat tidak keluar rumah selama tiga hari," tandasnya.(fdn)