BACA JUGA:Risma Borong Tikar Perajin di Pasar Legi Jombang
"Saya sedih sekali," kata Risma dengan mata berkaca-kaca.
BACA JUGA:Dapat Nomor Urut 3, Risma: Seperti Doa Ibu Saya
Ia kemudian menceritakan pengalamannya selama sepuluh tahun menjabat Wali Kota Surabaya, di mana ia berhasil menggratiskan biaya sekolah di semua jenjang serta memberikan tunjangan kepada para guru/pengajar/ustaz.
Namun, setelah kewenangan pendidikan SMA/SMK berpindah ke Pemerintah Provinsi Jatim, kebijakan tersebut tidak lagi berjalan. Akibatnya, biaya sekolah kembali memberatkan para orang tua, dan kesejahteraan guru/pengajar/ustaz menurun.
BACA JUGA:Risma Turun Langsung ke Gresik, Beri Solusi Konkret Atasi Banjir, Air Bersih, dan Kemacetan
"Saya bertemu banyak guru/pengajar/ustaz yang mengeluhkan kondisi mereka. Ada yang terlilit utang dan berharap mendapatkan tunjangan lagi," ungkap Risma.
BACA JUGA:Risma Beri Motivasi Warga untuk Berusaha dan Mendorong Kewirausahaan
Risma menunjukkan komitmen yang jelas berdasarkan pengalaman yang jelas untuk menggratiskan biaya pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan guru/pengajar/ustaz. Risma menegaskan bahwa ia telah memiliki data dan telah menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan komitmen tersebut.
BACA JUGA:Risma Ziarah ke Makam Pahlawan dan Wali, Tegaskan Pentingnya Sejarah
Risma yang masih kerabat (terbilang Kakak) dari Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam mendapat sambutan hangat dari Pimpinan Pesantren, di antaranya KH M Dliya'uddin Azzam Zami, Nyai Hj Dewi Umamah, Nyai Hj Lia Hikmatul Maula, dan Agus HM Shodiqi Basthul Birri. (alf)