Surabaya, memorandum.co.id - Kasus pasien yang terjangkit virus corona di Jawa Timur kian hari selalu bertambah. Hal ini berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Timur (jatim) pada Senin (13/4) kemarin, jumlah orang yang positif terjangkit corona di Jawa Timir sebesar 438 pasien. Meski begitu, Pemprov Jatim menyatakan hingga hari ini belum ada daerah yang mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang telah ditetapkan di Bandung dan Jakarta. "Belum ada yang mengajukan PSBB di Jatim," ucap Wagub Jatim, Emil Elistianto Dardak saat mengunjungi konferensi pers di Gedung Robotika ITS, Selasa (14/4/2020). Emil menjelaskan jika menerapkan PSBB yang perlu diperhatikan adalah pembatasannya, bukan statusnya. Juga bukan sekadar membatasi akses keluar-masuknya masyarakat ke Surabaya. Tetapi, warga juga membatasi dirinya dengan menghindari kerumunan. "PSBB itu pembatasannya, bukan statusnya. Pembatasan tidak hanya membatasi akses keluar-masuk Surabaya. Karena masalahnya, mereka yang ada di dalam Surabaya, bagaimana supaya tidak kumpul terlalu banyak gitu," imbunya. Sejauh ini, Pemprov juga melakukan evaluasi setiap hari dalam mempersempit sebaran corona dan mempertimbangkan apa yang perlu ditingkatkan lagi, saat berlangsungnya pembatasan berupa Work From Home dan Study From Home. Mobilitas masyarakat di luar rumah juga menjadi salah satu faktor meningkatnya angka pasien yang terjangkit corona. Sehingga pembatasan yang saat ini berlangsung juga memiliki kemungkinan lebih ditegakkan guna memperkecil angka pasien yang setiap hari mengalami peningkatan. "Jadi sifatnya sudah bergeser. Dari imbauan ke penegakan. Nah, di sinilah kami terus memantau kesiapannya," pungkasnya. (Mg3)
Wagub Jatim: Belum Ada Daerah yang Ingin Terapkan PSBB
Selasa 14-04-2020,17:04 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :