SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa hadir dalam pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqien di Pungging Kabupaten Mojokerto.
Dalam acara tersebut, Khofifah memesankan kepada para santri Sabilul Muttaqien tentang pentingnya memperkuat iman, memperbanyak selawat agar mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW, serta pentingnya untuk terus menumbuhkan semangat belajar demi menyongsong masa depan yang cerah menjemput Indonesia Emas 2045.
Ia mengapresiasi semangat para santri yang begitu luar biasa untuk merayakan maulid Nabi Muhammad SAW. Pasalnya semangat ini menjadi cerminan bahwa generasi muda santri Jawa Timur adalah generasi santri cinta Rasul yang tak hanya rajin membaca selawat tapi juga generasi yang mengamalkan sunnah Rasul.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Jadi Saksi Pernikahan Yusuf dan Jihan, Khofifah Sebut Kehormatan Luar Biasa
“Maulidurrosul menjadi gravitasi yang begitu kuat karena kita ingin mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW. Banyak membaca selawat adalah cara kita membuktikan bahwa kita mencintai Rasulullah. Selain itu juga dengan melakukan apa yang menjadi sunnah Rasul,” tegasnya.
Lebih lanjut wanita yang juga mantan Menteri Sosial dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini mengajak seluruh santri untuk bersyukur bahwa di Indonesia, forum selawat juga istighasah dengan begitu mudahnya dilakukan dan bisa dilakukan dalam jumlah jemaah berapapun banyaknya.
Kondisi ini tidak bisa di semua negara dilakukan. Namun di Indonesia majelis selawat, majelis dzikir begitu menjamur. Yang dikatakan Khofifah menjadi bagian dari pembuka pintu rahmat Allah SWT.
BACA JUGA:Khofifah Pastikan Presiden Jokowi sebagai Saksi Pernikahan Putranya
“Beberapa waktu lalu para ulama dunia dan juga habaib datang ke Indonesia. Banyak dari mereka yang setelah datang ke Indonesia mengatakan bahwa betapa mudahnya mencari surga di sini. Karena mereka melihat langsung seringnya digelar majelis selawat, dzikir, istighasah yang selalu dihadiri oleh ribuan jemaah dan masyarakat,” ujar Khofifah.
“Maka kita harus bersyukur bahwa lewat majelis sepeti ini Allah menjaga kita untuk terus memanjatkan selawat, merasakan nikmatnya dzikir juga merasakan nikmatnya beribadah pada Allah SWT,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga menyampaikan harapannya agar seluruh santri dari Pesantren Sabilul Muttaqien akan mampu menjadi penguat syiar Islam dan menjadi penguat syiar ahlussunnah wal jamaah.
BACA JUGA:Hadiri HUT Ke-65 Pepabri, Khofifah: Tetap Perkuat Persatuan Demi Keutuhan Bangsa
Dan momentum Maulid Nabi seperti ini menurut Khofifah menjadi waktu yang tepat untuk bermuhasabah tentang akhlak masing-masing. Bagaimana akhlak kita sehari-hari bisa terus diupayakan menjalankan apa yang selalu diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Setiap dua bulan sekali kami menjadwalkan Syekh Afiffuddin Al Jailani, pemangku makbaroh Syekh Abdul Qodir Jailani di Baghdad yang sekaligus juga cicit beliau, untuk memberikan ceramah tentang akhlaq di Masjid Nasional Al Akbar,” kata Khofifah.
Syekh Afifuddin ini adalah ulama dunia yang selalu mengangkat tema My morality My religion, My religion My morality, yang artinya Akhlakku Agamaku, Agamaku Akhlakku.