TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Informasi seorang juru parkir yang ditemukan meninggal dunia di parit Desa Kecamatan Kedungwaru pada Sabtu 21 September 2024 telah ditangani Polsek Kedungwaru.
Juru parkir yang masih berseragam itu diketahui bernama Totok Sulistiyo (40), warga Desa Loderesan, Kecamatan Kedungwaru, penggemar miras oplosan.
BACA JUGA:Polsek Kedungwaru Gelar Patroli Blue Light dan Dialogis
BACA JUGA:Polsek Kedungwaru Ringkus Pengedar Arak Bali
Usai menerima laporan, anggota Polsek Kedungwaru bersama Tim Inafis Polres Tulungagung segera mendatangi lokasi untuk mengolah TKP serta melakukan visum luar. Hasilnya tidak ditemukan bekas penganiayaan di jenazah Totok.
"Jenazah sudah kita serahkan kepada pihak keluarga. Ibunya sudah menerima jenazah anaknya dan menganggap peristiwa ini sebagai musibah," terang Kasihumas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto.
BACA JUGA:Polwan Polsek Kedungwaru Humanis Kawal Vaksinasi Warga Desa Simo
Ipda Nanang menjelaskan, lelaki yang kerap terlihat nongkrong di sekitar Kelurahan Kenayan itu diduga sudah meninggal dunia sekitar 5-6 jam sebelum ditemukan.
Sedangkan menurut keterangan, pada Sabtu pagi ada salah satu saksi yang tengah melintas di TKP membantu memindahkan sepeda motor yang awalnya menindih tubuh Totok.
"Jadi ada satu saksi yang baru selesai mengantarkan cucunya sekolah, kemudian melintas di lokasi dan tau kalau korban ini tertindih motor dan masuk ke dalam parit. Lalu saksi minta bantuan saksi lain untuk menyingkirkan sepeda motor itu. Setelahnya ya ditinggal begitu saja karena dikira masih mabuk dan tertidur," ungkapnya.
BACA JUGA:Polsek Wonocolo Amankan Puluhan Botol Miras Oplosan
Nanang menjelaskan, kebiasaan Totok dan teman-temannya yang kerap minum miras cukup meresahkan warga sekitar. Bahkan sehari sebelumnya, warga sempat hendak menggerebek lokasi yang kerap digunakan untuk pesta miras Totok dan teman - temannya.
"Warga resah, bahkan pengakuan keluarga juga seperti itu, sudah dikasih tau namun tetap saja mengulanginya lagi. Jadi yang bersangkutan ini punya kebiasaan minum alkohol 70 persen untuk mengobati luka itu dicampur dengan air putih," ungkapnya.
Pihaknya berharap, peristiwa ini menjadi pembelajaran semuanya, sehingga tidak ada lagi korban akibat minum miras. (fir/fai)