SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Semangat gotong royong kader PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya semakin terasa menjelang Pilkada serentak yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Para kader dari berbagai tingkatan partai bahu-membahu memasang baliho paslon Eri Cahyadi-Armuji dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans di pelosok-pelosok kampung.
BACA JUGA:Risma Dorong UMKM Go Digital untuk Menaklukkan Pasar Global
BACA JUGA:Risma Berkomitmen Gratiskan SMA/SMK Jika Terpilih Gubernur Jawa Timur
Ketua PAC PDIP Sawahan Iwan Candra Laksana menjelaskan bahwa pemasangan baliho dilakukan untuk mensosialisasikan paslon yang diusung PDIP.
“Kami sosialisasikan pada warga masyarakat bahwa Bu Risma-Gus Hans untuk Pilkada Jawa Timur dan Eri-Armuji untuk Pilkada Surabaya yang diusung PDI Perjuangan adalah satu tarikan nafas,” ujar Iwan, Sabtu, 21 September 2024.
Menurut Iwan, pilkada adalah ajang adu gagasan, ide, dan prestasi yang harus disambut dengan antusiasme.
“Bu Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji mampu menyelesaikan persoalan masyarakat dengan pendekatan yang inovatif dan solutif,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya Achmad Hidayat menegaskan bahwa kader partai tidak hanya fokus pada pemasangan baliho, tetapi juga menggelar berbagai kegiatan seperti door-to-door, Senam Sicita, dan Sapa Warga.
“Sedang kita siapkan launching Posko Gotong Royong Pemenangan Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji di tingkat kelurahan, sesuai arahan ketua DPC PDIP Mas Adi Sutarwijono,” ujar Achmad.
Achmad juga menegaskan bahwa PDIP berkomitmen penuh bersama masyarakat Surabaya untuk memenangkan paslon Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji.
“Kami ingin bersama-sama dengan rakyat Surabaya meraih kemenangan di pilkada serentak nanti. Mereka adalah sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat dan tahu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
BACA JUGA:Risma akan Perhatikan Lingkungan Pondok Pesantren di Jatim
BACA JUGA:Risma Ziarah ke Makam Pahlawan dan Wali, Tegaskan Pentingnya Sejarah
Achmad menyebut, sosok Bu Risma yang dikenal dengan tangan dinginnya membangun Surabaya dari kota yang kumuh menjadi salah satu kota terbersih di dunia, bersama Gus Hans yang merupakan tokoh muda Nahdlatul Ulama, diyakini bisa menghadirkan perubahan signifikan untuk Jawa Timur.