JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Kunjungan Profesor Syakir, pakar dari Kementerian Pertanian ke Jember baru-baru ini menyoroti pendekatan inovatif daerah tersebut terhadap pertanian berkelanjutan.
Profesor tersebut mengungkapkan kekagumannya yang mendalam terhadap pupuk organik Si Jempol asal Jember, produk produksi lokal yang berpotensi merevolusi praktik pertanian di Indonesia.
BACA JUGA:Kodim 0824/Jember Galakkan Penggunaan Pupuk Organik, Manfaatkan Kotoran Kandang
"Pabrik pupuk organik Jember adalah permata yang langka. Pabrik ini menawarkan solusi yang menjanjikan untuk berbagai tantangan yang dihadapi pertanian Indonesia," kata Profesor Syakir.
Profesor tersebut menekankan pentingnya beralih ke praktik pertanian yang lebih sehat yang tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia.
BACA JUGA:Aktif Awasi Pendistribusian Pupuk Bersubsidi, Wakapolres Jember Diganjar Piagam Penghargaan
"Jember memimpin dalam hal ini. Pendekatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan petani," katanya.
Dengan memproduksi pupuk organiknya sendiri, Jember mengatasi beberapa masalah kritis yang mengganggu pertanian Indonesia. Ketergantungan yang berlebihan pada pupuk kimia telah menyebabkan penurunan kualitas tanah yang signifikan, khususnya di Jawa.
BACA JUGA:Bupati Hendy Meyakinkan Petani Beralih Pupuk Organik
Di sisi lain, pupuk organik Si Jempol kaya akan mikroorganisme bermanfaat yang dapat meningkatkan kesehatan tanah dan ketersediaan nutrisi.
BACA JUGA:Jaga J-Daulat Pangan, Bupati Hendy Berikan Bantuan Pupuk Si-Jempol
"Pupuk ini merupakan solusi yang memiliki banyak manfaat. Pupuk ini tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga membantu mengatur kadar pH tanahm" jelas Profesor Syakir, Kamis 19 September 2024.
Profesor tersebut memuji komitmen Jember untuk menyediakan pupuk organik gratis bagi para petani. Ia yakin inisiatif ini akan meningkatkan kesadaran tentang manfaat pertanian organik dan mendorong penerapannya secara lebih luas.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa pertanian organik dapat meningkatkan hasil panen hingga 44 persen sekaligus mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia hingga 40 persen.
BACA JUGA:Kesulitan Pupuk Subsidi, Petani Wadul ke Kantor Desa