Sidoarjo, Memorandum.co.id - Di tengah wabah Virus Corona yang masih terus menghantui masyarakat di mana saja berada, dua pekan jelang Puasa Ramadhan berbagai himbauan tidak mudik ke kampung halaman terpampang di berbagai sudut wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Himbauan untuk tidak mudik ini merupakan seruan serentak di berbagai wilayah Tanah Air. Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Bahkan di beberapa akses masuk kota pun dilakukan pemeriksaan, asal dan tujuan para pengendara dari luar kota. Selain itu, di Kabupaten Sidoarjo, Polresta Sidoarjo juga telah mendirikan Posko Mudik dan Covid-19 dilengkapi dengan bilik sterilisasi, pengecekan suhu tubuh dan tim medis yang disiagakan.
Langkah ini sebagai antisipasi apabila masih ditemui adanya masyarakat dari luar kota yang datang ke Sidoarjo. "Mudik memang tradisi, namun di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kami minta kepada masyarakat dari luar Sidoarjo agar tidak mudik ke kampung halaman di Sidoarjo. Begitu pula sebaliknya," himbau Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji.
Kombespol Sumardji menambahkan, jika dengan mengurungkan niat mudik kampung halaman, berarti telah menyelamatkan orang tua, keluarga atau kerabat di kampung halaman. "Karena kita tidak tahu virus corona ini dari mana asalnya. Sebab itu melalui tidak mudik adalah salah satu upaya kita memutus mata rantai penyebaran Covid-19," paparnya.
Himbauan senada juga disampaikan Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. Ia menyampaikan bahwa mudik sangat dinantikan kita semua. "Akan tetapi saat ini kita sedang diuji wabah Covid-19. Penyebarannya dari mana pun tidak ada yang tahu," ujarnya.
"Sebab itu, mari tidak perlu mudik dulu. Masih banyak cara maupun kesempatan lain agar silaturahmi tetap terjalin. Sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19, Jika ada warga yang dari luar kota masuk ke wilayah kita pun juga harus melakukan isolasi pribadi. Maka, mari bersama putus mata rantai Covid-19 dengan tidak mudik," paparnya.(wa/bwo/jok/day)