BACA JUGA:Melestarikan Warisan Budaya Nusantara: Tanggung Jawab Generasi Muda
Kesenian Reog ini dipercaya memiliki asal usul dari kisah Kerajaan Wengker beserta unsur spiritualnya.
BACA JUGA:Unesco Akui Jamu Warisan Budaya, Guru Besar Unair: Jangan Ragu Minum Jamu
Kesenian tradisional Reog Ponorogo memang memiliki alur yang spektakuler dalam pertunjukkan tari dan musiknya.
BACA JUGA:Mengenal Mitos dan Legenda di Jawa: Memahami Warisan Budaya Lisan
Terdapat para penari yang mengisahkan tokoh Singo Barong yakni tokoh jahat yang melambangkan kekuatan dan keberanian.
Reog Ponorogo tidak hanya menjadi identitas tetapi juga menjadi budaya warisan yang diakui oleh UNESCO.
Selain Reog, budaya warisan Kerajaan Wengker terkait spiritualnya yakni tradisi dan upacara adat.
Hingga saat ini tradisi bernama Grebeg Suro menjadi tradisi tahunan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam.
BACA JUGA:Musik Kolintang Diajukan Sebagai Warisan Budaya ke Unesco
Masyarakat Ponorogo sangat menghormati tradisi ini sehingga terus dilestarikan.
Grebeg Suro dilaksanakan dengan berbagai acara adat, pawai, dan pertunjukkan seni tradisional.
Selain kedua warisan di atas, terdapat kerajinan tangan khas Ponorogo yang melambangkan Bumi Wengker yakni batik Wengker.
BACA JUGA:Mendak Sanggring, Warisan Budaya Adiluhung Yang Terus Dilestarikan
Batik ini memiliki motif yang terinspirasi dari simbol-simbol kuno dan cerita rakyat Wengker.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus berupaya menjaga dan melestarikan warisan budaya Bumi Wengker dengan mengadakan berbagai kegiatan.