PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Tragedi menggemparkan terjadi di Dusun Kandangsari, Desa Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Seorang petani bernama Warno (32) ditemukan tewas gantung diri di dalam gubuk tegal pada Kamis 22 Agustus 2024 sekira pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa nahas ini pertama kali diketahui oleh Ngatman (42), seorang warga setempat yang hendak mengantar sesajen ke ladangnya, karena masih dalam rangka Hari Raya Karo di Suku Tengger.
Saat membuka pintu gubuk, Ngatman, terkejut melihat Warno sudah dalam keadaan tergantung. Temuan mengerikan ini kemudian dilaporkan kepada rekannya Basori dan Kepala Desa Mororejo. Dan selanjutnya diteruskan ke Polsek Tosari.
BACA JUGA:Tragedi Pilu! Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga karena Asmara
Dari keterangan saksi dan keluarga, Warno diketahui memiliki riwayat depresi. Pada 2023 yang lalu, ia pernah hilang selama seminggu dan ditemukan oleh kerabatnya di Bukit Widodaren dalam kondisi murung. Sebelum ditemukan tewas dengan cara gantung diri, korban meninggalkan rumah sejak Senin 19 Agustus 2024 dengan alasan akan bekerja di Probolinggo.
Petugas yang melakukan olah TKP tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Warno diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali dari potongan karung.
Pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan terkait hal tersebut. Jenazah Warno kemudian dibawa ke Puskesmas Tosari untuk divisum.
BACA JUGA:Ngeri! Pria di Palm Raja Jambangan Tewas Gantung Diri di Balkon Rumah
Meskipun belum dapat dipastikan secara pasti, dugaan sementara penyebab Warno nekat mengakhiri hidupnya adalah karena depresi yang dialaminya. Namun, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya di balik peristiwa tragis ini.
Kapolsek Tosari, AKP Deddy Suryo Cahyono, mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan mental dan tidak ragu untuk meminta bantuan profesional jika mengalami masalah.
"Kami berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Mari kita saling peduli dan memberikan dukungan kepada sesama," ujarnya. (Hari Mujianto/Muhammad Hidayat)