Lamongan, memorandum.co.id - Situasi Lamongan saat ini telah ditetapkan darurat covid-19. Berdasar data terbaru, ada 16 warga yang positif covid-19. Mengantisipasi segala keburukan, Bupati Lamongan, H. Fadeli mengeluarkan instruksi nomor 1 tahun 2020 terkait penanganan covid-19.
Dalam teleconference bersama seluruh camat dan kepala Puskesmas se-Lamongan, Minggu (5/4/2020), Bupati Fadeli menyatakan, apa yang diperlukan masyarakat akan difasilitasi, khususnya terkait pelacakan terhadap lingkungan yang terdampak Covid -19.
"Kita harus melakukan percepatan dari berbagai unsur. Kepada kepala Puskesmas terima kasih atas kerja kerasnya. Kecamatan Solokuro agar diubah pola pemeriksaan, setiap ada warga yang pulang kampung akan dilakukan Isolasi," kata Fadeli.
Berdasar masukan dari tim kesehatan, Fadeli menyatakan jika isolasi komunal di desa lebih efektif dan efisien. Sehingga, dirinya menginstruksikan seluruh balai desa harus buka 24 Jam dan harus disiapan tempat isolasi. "Karena kita tidak tahu kejadian apa ke depan yang terjadi," tegasnya.
Bupati juga meminta tenaga medis untuk memeriksa setiap warga yang mudik sehingga bisa menentukan status pasien maupun status isolasinya.
"Berada di isolasi komunal harus ada yang jaga maupun mengawasi, ada fasilitas disinfektan, kamar mandi layak, fasilitas memadai. Bagi pendatang yang sakit jangan sampai kecolongan tidak didata, maka penularan akan mudah terjadi, arahkan ke Rumah sakit rujukan," pintanya.
Selain itu, instruksi bupati juga memerintahkan kepada para perangkat daerah sampai pada kepala desa dan lurah agar terus mensosialisasikan pencegahan penyebarran covid 19.
Instruksi itu juga memerintahkan kepala desa untuk menyiapkan ruang atau rumah isolasi dan melaporkannya ke kabupaten.
Menurut Fadeli, berdasar prediksi dari IDI, puncak Covid -19 adalah akhir april dan pertengahan Mei setelah itu siklusnya baru turun.
"Kita memesan 8250 rapid test akan tetapi hanya dijanjikan saja dan tidak jelas, mudah-mudahan Rabu bisa datang," sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Lamongan, AKBP Harun meminta seluruh elemen masyarakat untuk disiplin dan serius dalam menerapkan protokol kesehatan untuk melawan wabah covid-19 ini.
"Jangan sebatas formalitas terkait physical distancing, tetap lakukan tidak keluar rumah, keluar rumah hanya untuk yang urgenr dan menaati aturan memakai masker sesuai dengan Intruksi Bupati," pintanya.
Kapolres juga berharap seluruh masyarakat harus siap diri dalam situasi darurat.
"Kita perlu support tenaga medis, karena sebagai ujung tombak terdepan dalam penanganan Covid -19. Jangan sampai kejadian di Soegiri ada pasien yang mau keluar terulang, namun suport dari kit semua kurang maksimal," pungkasnya.(dri/har/gus)