Skandal Dugaan Penyelewengan Dana Koperasi Kemenag Blitar Mencuat ke Publik

Selasa 20-08-2024,07:36 WIB
Reporter : Muhammad Yunus
Editor : Muhammad Ridho

BLITAR, MEMORANDUM.CO.ID - Kemenag Kabupaten Blitar tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, muncul dugaan penyelewengan pengelolaan keuangan koperasi, yang jumlahnya diduga mencapai miliyaran rupiah.

Informasi yang dihimpun, dugaan penyelewengan keuangan itu terjadi pada unit usaha Agro, bagian dari unit usaha produksi koperasi berupa pengadaan sapi dan produksi pakan ternak.

BACA JUGA:Pernah Ikuti Pelatihan di Asrama Haji Sukolilo, Pejabat Kemenag Blitar PDP Covid-19 Meninggal

BACA JUGA: Dugaan TP2ID Kondisikan Anggaran, Kejari Blitar: Termasuk KorupsI

Sapi-sapi yang dipinjamkan sebagai modal usaha kepada sejumlah anggota dan oknum pengurus, diduga tidak ada laporan pertanggungjawaban.

“Informasinya, sapi sebagai bentuk modal pinjaman itu diduga tidak ada pertanggungjawabannya, tidak ada modal usaha yang kembali,” ujar sumber di lingkungan kemenag Kabupaten Blitar.

BACA JUGA:Wali Kota Blitar Apresiasi Pelatihan Kewirausahaan Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja

Koperasi Kemenag Kabupaten Blitar diketahui telah melakukan inovasi ekonomi dengan melakukan ekstensifikasi usaha atau perluasan bidang usaha, membentuk unit Produksi yang didalamnya ada unit Agro.

Pengelolaan modal anggota yang sebelumnya hanya mengandalkan unit simpan pinjam meluas pada unit Agro yang berbasis bidang peternakan dan pertanian.

Bentuk modal yang dikelola antara lain berupa pinjaman ternak sapi dan persewaan lahan pertanian untuk perkebunan tebu yang itu bermitra dengan Perhutani dan pabrik gula.

Selain masalah proyek sapi, carut marut pengelolaan keuangan koperasi kemenag diduga juga terjadi pada pengadaan seragam batik aparatur sipil negara (ASN) yang nilainya Rp 200 juta.

BACA JUGA:Dinkop Kota Blitar Gelar Pelatihan Kewirausahaan Bagi Anggota dan Calon Anggota Koperasi

Pengadaan seragam batik yang berlangsung pada tahun 2023 itu diduga fiktif alias tidak pernah terwujud.

Usut punya usut, penyebabnya diduga lantaran adanya oknum pengurus koperasi Kemenag Kabupaten Blitar yang tergiur iming-iming semacam money game atau yang diistilahkan investor.

Informasi yang dihimpun, dana koperasi untuk belanja seragam batik ASN diputar (dipakai) dengan harapan bisa beranak pinak, namun ternyata tidak pernah kembali. “Masalah ini ditutup rapat-rapat,” terang sumber.  

Kategori :