SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur terus dikebut agar bisa selesai tepat waktu. Rencananya, RSUD milik Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya itu ditarget bakal beroperasi pada September 2024 mendatang.
BACA JUGA:Target Tuntas Tahun ini, Pengerjaan RSUD Surabaya Timur Capai 43 Persen
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menuturkan, RSUD Surabaya Timur ini sangat dinanti masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Surabaya Timur. Keberadaannya nanti diharapkan mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan, yang memang belum ada rumah sakit milik pemerintah di wilayah tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapat, Khusnul mengatakan, jika progres konstruksi RS yang berada di daerah Medokan Asri itu sudah mencapai 70 persen pada Juli 2024. Jika September ditarget selesai, itu artinya masih ada waktu dua bulan untuk menyelesaikan sisa pembangunan 30 persennya.
BACA JUGA:Dinkes Surabaya Siapkan SDM dan Alkes untuk RSUD Surabaya Timur
"Pada Juli pengerjaan konstruksi bangunan sudah mencapai 70 persen. Kami berharap RSUD Surabaya Timur ini bisa selesai tepat waktu di pertengahan September, sehingga bisa segera menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan," ujar Khusnul, Senin 19 Agustus 2024.
Ning Kaka, sapaan karib Khusnul Khotimah menjelaskan, keberadaan RSUD Surabaya Timur diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Hal ini selaras dengan konsep pembangunan di Kota Surabaya yang mengusung compact city. Yakni, mendekatkan akses fasilitas umum ke masyarakat.
BACA JUGA:Pembangunan RSUD Surabaya Timur Dikebut, Saat ini Capai 27 Persen
Menurut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, RSUD Surabaya Timur ini akan memiliki layanan unggulan untuk ibu dan anak. "Konsepnya adalah rumah sakit umum. Tapi memiliki layanan unggulan ibu dan anak,” tuturnya.
Seiring dengan pembangunan kontruksinya, Khusnul juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk segara melakukan persiapan secara matang untuk mekanisme operasionalnya, terutama kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM).
BACA JUGA:Pembangunan Tahap Awal RSUD Surabaya Timur Ditargetkan Selesai September 2024
Tidak kalah penting, Khusnul juga mengingatkan dinkes untuk melakukan koordinasi dengan BPJS guna memastikan penyediaan layanan BPJS bagi pasien. Sebab, jika sudah beroperasi maka tidak boleh ada pasien yang tidak mendapatkan haknya akan akses pelayanan kesehatan.
“Karena rumah sakit ini rumah sakit baru, tentu akan banyak yang harus disiapkan. Termasuk persiapan soal SDM. Seperti tenaga kesehatan, dokter dan bagian lainnya," ucap politisi perempuan PDI Perjuangan ini.
BACA JUGA:Sulit Cetak Gol, Paul Munster Fokus Benahi Lini Serang di Latihan Hari Ini
Seperti diketahui, pembangunan fasilitas kesehatan yang memakan anggaran sebesar Rp494 miliar ini tinggal menyisakan tahap akhir. Nantinya, RSUD Surabaya Timur mengadopsi kelas rawat inap standar (KRIS). Artinya, sudah tidak lagi memgacu sistem kelas rawat inap 1, 2, dan 3. (bin)