SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kematian sopir Elf bernopol S 7034 NB, Didik Susanto (44), mengejutkan keluarga. Bahkan, istrinya, Lisanah setelah mendapatkan kabar, bahwa suaminya tewas dalam kecelakaan di Bromo tepatnya Desa Ngepung, Sukapura, Probolinggo seketika lemas.
BACA JUGA:Wanita Tewas Disambar Komuter di Perlintasan Ahmad Yani
Lisanah mengungkapkan, mendapatkan kabar dari sopir ambulans melalui telepon HP anak pertamanya ketika posisi perjalanan di daerah Menganti, Gresik, dan posisi mengendarai motor bersama anaknya pada Sabtu 17 Agustus 2024 sekitar pukul 12.00 WIB.
BACA JUGA:488 Warga Binaan Rutan Gresik Terima Remisi Kemerdekaan RI, 13 Orang Langsung Bebas
"Saya hendak melihat tanah bersama anak saya boncengan naik motor. Tiba-tiba dapat kabar langsung lemas di pinggir jalan di daerah Menganti. Kemudian pulang dan dijemput adik serta tetangga saya sampai di Jalan Tanjungsari naik ojek online lalu pulang," ungkap Lisanah saat ditemui memorandum.co,id di rumah duka Jalan Kapas Baru Gang V/117, Surabaya, Minggu 18 Agustus 2024.
BACA JUGA:Jambret di Kawasan Wisata Kota Lama Dibekuk, Residivis dan Beraksi di 4 TKP
Sampai di rumah, Lisanah serta keluarganya berembuk sambil mempersiapkan administrasi yang harus dibawa ke Probolinggo. Setelah semuanya lengkap ada tiga orang keluarga berangkat naik mobil menuju ke rumah sakit (RS) Tongas, Pasuruan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Di rumah sakit jenazah suami saya diurusi adik dan paman. Setelah dimandikan di rumah sakit dan dikafani jenazah langsung dibawa pulang. Sampai Surabaya sekitar pukul 21.30 WIB," jelas Lisanah.
Selanjutnya, jenazah langsung disalati pada waktu itu juga di masjid dekat rumah. Kemudian dimakamkan di tempat permakaman umum (TPU) Rangkah sekitar pukul 23.00 WIB.
BACA JUGA:Gagal Cari Pinjaman, Suami Tega Aniaya Istri
Perempuan berhijab tersebut, mengatakan suaminya merupakan sopir freelance. Jika ada job berangkat. Terakhir dapat job dari temannya, Afif, pada Kamis 15 Agustus 2024 sekitar pukul 21.00 WIB.
"Suami saya sopir freelance. Begitu dapat panggilan mengantar langsung berangkat. Tapi saya tidak tahu kalau berangkat ke Probolinggo soalnya suami tidak cerita ke saya selama tiga hari," kata Lisanah.
Hingga akhirnya mendapat kabar dari sopir ambulans bahwa suaminya meninggal dunia karena kecelakaan di Probolinggo. Dalam kecelakaan itu, Lisanah mengaku mendapatkan asuransi kematian Rp 50 juta dari Jasa Raharja.
BACA JUGA:537 Warga Binaan Lapas Pasuruan Diremisi, 6 Orang Langsung Bebas
"Kemarin petugas dari Jasa Raharja minta administrasi seperti KTP, surat nikah kepada saya untuk mengurusi asuransi kematian suami. Saya belum terima sekarang, petugasnya memberitahu katannya dapat asuransi sebesar Rp 50 juta," tandas Lisanah.