Hal itu sebagai upaya menciptakan demokrasi yang berkualitas "menjadi efort kita bersama untuk mewujutkannya," ujar Handoko.
Kemudian, menurutnya keberagaman menjadi kekuatan mewujutkan Pilkada yang inklusif, " berbicara inklusifitas tentunya tidak boleh ada yang tertinggal (no one left behind)," tambahnya.
Ia menegaskan Bawaslu Bojonegoro memastikan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak bagi semua orang.
" Kedepan saya harap ada MoU sebagai wujud mengakomodasi bagi kawan kawan perempuan, sehingga berkontribusi secara penuh agar tercipta Pilkada yang iklusif bagi semua," harapnya.
Lalu, Bawaslu sendiri telah mengakomodir lebih dari 40% SDM perempuan di lembaga ini. (top)