SURABAYA, MEMORANDUM - Kondisi cuaca ekstrem dan perubahan iklim dapat memicu gelombang tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir rob. Ancaman banjir rob ini mengintai warga kota terutama sisi Utara dan Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya meminta masyarakat pesisir mewaspadai potensi terjadinya banjir rob sampai tanggal 7 Agustus 2024.
Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro. mengatakan, peningkatan kewaspadaan tersebut berdasarkan peringatan BMKG Tanjung Perak tentang adanya gelombang tinggi yang berpotensi mengakibatkan banjir rob.
"BMKG Tanjung Perak merilis peringatan gelombang tinggi yang berpotensi mengakibatkan banjir rob, " kata Hebi kepada Memorandum, Minggu (4/8/2024).
BACA JUGA:Banjir Rob Kembali Hantui Warga Pasuruan
Data yang dihimpun, wilayah pesisir yang berpotensi terdampak yaitu di Surabaya utara pasang maksimum mencapai 130-140 centimeter pada 3-6 Agustus 2024 pukul 09.00-12.00 WIB. Kemudian wilayah Surabaya barat, termasuk Gresik, Lamongan, dan Tuban pasang maksimum mencapai 130-140 centimeter pada 2-7 Agustus 2024 pukul 23.00-01.00 WIB.
"Warga pesisir Surabaya khususnya wilayah utara dan barat diimbau untuk tetap waspada, " ujarnya.
Hebi menjelaskan bahwa BPBD Surabaya meningkatkan patroli kawasan pesisir. Termasuk berkoordinasi dengan BMKG Maritim Tanjung Perak dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKPP) untuk memperoleh data dan informasi terkini terkait kondisi cuaca dan gelombang laut.
BPBD Surabaya juga terus menyosialisasikan prakiraan cuaca dari BMKG. Upaya sosialisasi dilakukan secara intensif melalui RT/RW, kelurahan, dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya banjir rob.
BACA JUGA:Jalan Semampir Bak Sungai, 1 KM Dilanda Banjir Rob
"Selain patroli pesisir, BPBD Surabaya juga aktif untuk berkoordinasi dengan BMKG Maritim Tanjung Perak, DKPP, dan masyarakat pesisir melalui RW, kelurahan dan tokoh masyarakat tentang kewaspadaan dari prakiraan apabila ada peringatan gelombang tinggi dan kemungkinan banjir rob, " paparnya.
Hebi menambahkan, selain wilayah Surabaya Utara dan Barat tersebut, daerah-daerah yang rentan terhadap bencana terus diidentifikasi untuk perencanaan mitigasi lebih lanjut.
"Termasuk juga untuk daerah-daerah yang rawan bencana terus kita inventarisir untuk mitigasi selanjutnya, " ujarnya.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk menghindari wilayah yang tergenang banjir rob, karena air banjir rob bersifat korosif sebab mengandung garam.
BACA JUGA:Polres Tanjung Perak Minta Warga Pesisir Waspadai Banjir Rob