Tidak hanya itu, pihaknya juga heran dalam rapat musbangkel ini, kelurahan mengundang Kader Surabaya Hebat (KSH), TP PKK, dan Ketua Karang Taruna.
Selain itu, juga ada LPKM di daftar undangan. Sedangkan LPMK tidak tercantum. Alhasil terjadi keributan karena staf kelurahan menegur jajaran LPMK mengenai kehadiran wakil ketua LPMK yang menghadiri rapat tersebut. Padahal dalam Musrenbang, LPMK harus hadir dan menyaksikan.
BACA JUGA:PDI-P Serahkan Surat Rekomendasi kepada Bacakada Jombang Mundjidah- Sumrambah
"Kami (RW) tidak dikasih data usulan apa yang mau dikerjakan pada tahun ini. Nah lucunya, KSH dilibatkan tapi RT tidak diundang. Yang tahu pembangunan kan RT, RW hanya mewadahi dan meneruskan. Ini RT malah tidak diundang," cetus Agus.
Menurutnya, langkah kelurahan keliru. Karena itu, pihaknya berharap kelurahan dapat menggelar rapat Musbangkel kembali dengan data yang lengkap dan peserta yang tepat sasaran.
BACA JUGA:Bahayakan Pejalan Kaki, JPO Jalan Ahmad Yani depan Uinsa-Ubhara Bakal Disambung
"Kalau Bu Lurah pegang, RW dan RT juga pegang, kan nanti bisa dilihat mana yang sudah direalisasikan dan yang belum, lalu mana yang diprioritaskan bisa dibahas bersama-sama," tandasnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Tulungagung Diganjar Penghargaan Anubhawa Sasana dari Kemenkumham
Terpisah, Lurah Kebraon Distianti Dwi Astutik memastikan akan menjadwalkan kembali rapat Musbangkel bersama pihak-pihak terkait.
BACA JUGA:Pilwali Surabaya 2024, Ormas Prorakyat Bersatu Indonesia Jaya Deklarasikan Dukungan ke Eri-Armuji
"Akan kami jadwalkan kembali (rapat Musbangkel)," kata dia. (*)