PASURUAN, MEMORANDUM – Di tengah maraknya isu sampah plastik dan kaca yang mencemari lingkungan, sekelompok mahasiswa Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan malah menghadirkan solusi. Menariknya, mereka mengubah sampah plastik dan kaca bekas menjadi paving block berkualitas tinggi.
BACA JUGA:Diduga, Praktik Jual-Beli Gelar Gubes Libatkan Petinggi LLDIKTI VII Jatim, Dibanderol Rp200-300 Juta
Inovasi ini merupakan gagasan dari para mahasiswa yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Pacar Keling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Mereka ingin menunjukkan bahwa sampah plastik dan kaca bukan lagi menjadi masalah, tetapi juga bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat.
BACA JUGA:Aniaya Pasien Parkinson Dihukum 1 Tahun Penjara
"Proses pembuatan paving block ini terbilang mudah. Pertama, sampah plastik dan kaca dipilah dan dibersihkan. Kemudian, dicacah menjadi potongan kecil-kecil. Selanjutnya, dicampurkan dengan pasir, semen, dan air, lalu diaduk hingga merata. Adonan tersebut kemudian dicetak dan dibiarkan hingga mengeras," jelas Sucipto, Dosen Teknik Sipil Universitas Yudharta, Kamis 18 Juli 2024.
BACA JUGA:Polsek Bojonegoro Kota Gerebek Arena Sabung Ayam dan Judi Dadu
Paving block yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, yaitu SNI K300. Hal ini menunjukkan bahwa sampah plastik dan kaca dapat diolah menjadi material bangunan yang tahan lama dan berkualitas.
Inovasi ini juga berpeluang dan dapat dikembangkan untuk skala yang lebih besar, paving block yang dihasilkan dapat dijual ke masyarakat luas. Di samping banyak manfaat, juga butuh tantangan mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara pembuatan paving block.
BACA JUGA:Demo Pilkada, Ratusan Massa Anarkistis Lakukan Pengerusakan dan Pembakaran di KPU Jember
"Dari pelatihan dan praktik pembuatan paving block dengan bahan campuran sampah daur ulang, masyarakat ke depannya bisa mempraktekkan sendiri untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas," lanjut Sucipto.
Diharapkan inovasi ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan kembali sampah-sampah yang masih bernilai. (*)