SURABAYA, MEMORANDUM - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Dishub Surabaya serius menertibkan parkir liar khususnya di tempat wisata. Hal ini disampaikan Eri dalam apel pagi bersama jajaran kepala perangkat daerah (PD), dishub, camat dan lurah di halaman balai kota, Selasa 16 Juli 2024.
BACA JUGA:Ayah dan Anak di Gresik Kompak Bacok Tetangga, Pergoki Chat Mesra di HP Istri
Dalam kesempatan tersebut, ia fokus untuk mengevaluasi kinerja dishub mulai dari penertiban parkir liar dan lalu lintas. Eri Cahyadi meminta kepada jajaran dishub mulai dari kepala dinas (kadis), kepala bidang (kabid) hingga petugas lapangan untuk serius menertibkan parkir liar yang menjamur di kota pahlawan.
BACA JUGA:Kemenkumham Maluku Buka Ruang Dialog Bahas UU Bantuan Hukum
"Berulang kali saya bicara jangan ada parkir liar di Surabaya. Kita ini makan dari warga Surabaya, untuk itu mereka berharap kita hadir ditengah-tengah mereka. Makannya jangan banyak dolanan (bermain)," ujar Wali Kota Eri.
BACA JUGA:Mahasiswa KKN 67 UINSA Gelar Demonstrasi Pembuatan Stik Bayam dan Komposter di Desa Rejoso Kidul
Wali Kota Eri menegaskan, petugas dishub harus bertindak tegas jika menemukan adanya titik parkir di luar dari 1.388 titik parkir resmi. Karena hal tersebut akan merugikan warga Surabaya. Apalagi parkir liar biasanya akan menarik tarif lebih dibandingkan tarif aslinya.
BACA JUGA:Warga Ngawi Ramai-Ramai Gadai Emas dan Traktor untuk Biaya Sekolah
"Titik parkir harus ada karcisnya, kedua tidak ditarik dari harga yang tertera di karcis. Kalau ada titik parkir di luar itu berarti harus dilakukan pengawasan, misalnya sudah ada tanda S dicoret tapi tetap parkir berarti itu parkir liar dan harus ditindak tegas oleh petugas Dishub," paparnya.
BACA JUGA:Tiga SDN di Ngawi Tak Dapat Murid Baru
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri juga meminta agar seluruh jajaran Dishub melakukan kerja sama dalam penertiban parkir liar dan lalu lintas, lantaran keduanya saling berkaitan satu sama lain. Ketika ada titik parkir liar maka akan berdampak pada lalu lintas di sekitarnya.
BACA JUGA:Kejari Tulungagung Gelar Baksos, Sambut Hari Bhakti Adhyaksa Ke- 64 dan HUT Ke-24 IAD
"Dishub tidak bisa kerja masing-masing, harus kerja tim karena saling berkaitan. Tidak ada yang terbaik di Kota Surabaya ini, termasuk saya. Paling baik adalah kerja tim, untuk apa petugas dishub berdiri di pinggir jalan kalau tidak melakukan apa-apa. Atur lalu lintasnya buat rekayasa lalu lintas supaya tidak macet," imbuhnya.
BACA JUGA:Polisi Pastikan Temuan Mencurigakan di Jember Bukan Bahan Peledak
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menegaskan, mulai hari ini dan seterusnya tidak ada petugas Dishub yang bekerja dari kantor dan semuanya harus turun ke lapangan, termasuk Kadis dan Kabidnya.
"Kerja bukan cari muka, kerja bukan cari perhatian pimpinan. Turun semuanya jangan di kantor ndekem ae (berdiam saja). Mulai besok kabid, kadis jangan ada yang di kantor," tegasnya.
Untuk memantau langsung kinerja dishub dalam menyelesaikan persoalan parkir liar dan kemacetan, Wali Kota Eri akan membuat grup khusus dengan para petugas dishub di lapangan.
BACA JUGA:Warga Ngawi Ramai-Ramai Gadai Emas dan Traktor untuk Biaya Sekolah
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui masalah apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, sehingga dapat dirumuskan penyelesaiannya.
BACA JUGA:Manchester United Kalah 0-1 dari Tuan Rumah Rosenborg di Laga Pramusim
"Pak Sekda tolong belikan HP baru, ada satu nomor untuk dishub. Silakan nanti untuk petugas lapangan lapor di grup itu, apa yang dibutuhkan bilang supaya kita tahu. Kita butuh keterbukaan dan inovasi," katanya.
Grup tersebut nantinya akan dievaluasi Wali Kota Eri setiap minggu. Sebab, ia menargetkan ada perubahan dari jajaran dishub dalam satu minggu ke depan.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri juga menyinggung terkait pemimpin yang harus dekat dengan seluruh jajarannya. Ia ingin semua kepala PD di Kota Surabaya tidak membuat jarak dengan anak buahnya, melainkan merangkul dan berbaur.
BACA JUGA:Polres Kediri Ungkap Kronologi Suami Siram Anak dan Istri dengan Air Keras
"Saya tidak ingin antar bidang ada batasannya karena ini kerja tim. Kejadian parkir liar di Surabaya sudah berulang dan saya ingin ada keterbukaan, ada masukan untuk diselesaikan bersama. Ini berlaku juga untuk semua Kepala PD jangan ada batasan dalam memimpin," pungkasnya. (*)