PAMEKASAN, MEMORANDUM - Kepala BPN Pamekasan Sugiyanto, S.SiT., MM meneruskan sosialisasi dari kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi kasus kejahatan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN) dan dampaknya bagi Kementerian ATR/BPN.
Pihaknya menyampaikan tanggapannya sesaat setelah meresmikan Implementasi Sertipikat Tanah Elektronik pada Kantor Pertanahan se-Jawa Timur.
“Kebetulan data kami belum terintegrasi ke sistem PDN (Pusat Data Nasional), sehingga masih dikelola secara mandiri. Akan tetapi kami juga tentunya menjadikan itu sebagai sebuah pelajaran yang sangat berharga" ungkapnya.
BACA JUGA:Kejahatan Siber di PDN Jadi Pelajaran Berharga, Menteri AHY Pastikan Tingkatkan Keamanan Digital
BACA JUGA:Keamanan Siber di Era Digital: 10 Tips Melindungi Diri Anda
Pihaknya mengatakan, serangan siber selalu menghantui berbagai institusi pemerintah, korporasi, maupun perorangan di Indonesia dan negara lainnya.
" Kementerian ATR/BPN melalui BPN Pamekasan harus semakin meningkatkan sistem keamanan digital ini. Kami juga telah melakukan langkah-langkah taktis secara langsung dan kita akan terus mengoontrol semuanya,” tambahnya.
Dan selain meningkatkan keamanan dan melakukan langkah-langkah pencegahan dari bahaya cyber crime, menindak lanjuti anjuran Menteri AHY , ia juga melaksanakan evaluasi secara berkala. Menjaga data dan informasi digital menjadi tugas seluruh jajaran pegawai Kementerian ATR/BPN agar Sertipikat Tanah Elektronik dapat dimasifkan.
“Kita semuanya jaga dengan baik, tetapi kami selalu harus melakukan evaluasi karena tidak boleh lengah dan harus meng-update sistem karena sekali lagi, kejahatan di dunia maya ini semakin berkembang dan juga aktor-aktornya pun semakin memiliki kapasitas untuk melakukan serangan-serangan cyber,” tegasnya.
BACA JUGA:Pasca Gangguan PDN, Sistem Layanan Imigrasi Sudah Pulih 100 Persen
BACA JUGA:Server PDN Gangguan, Imigrasi Tetap Layani Perlintasan dan Permohonan Paspor
Menteri ATR/Kepala BPN pun meyakinkan masyarakat bahwa pelayanan pertanahan termasuk di Provinsi Jawa Timur khususnya Pamekasan madura Jawa timur semakin baik sejak menjalankan transformasi digital.
“Dengan sistem elektronik, semua semakin cepat, efisien, transparan, akuntabel. Adapun Pelayanan elektronik agar mencegah terjadinya praktik-praktik yang tidak baik dan juga merugikan masyarakat, pemerintah, dan negara,” tambahnya.
Adapun Peresmian Implementasi Sertipikat Tanah Elektronik kali ini dilakukan pada Kantor Pertanahan. Hal ini sekaligus menjadikan Jawa Timur sebagai Provinsi di Indonesia yang secara keseluruhan mengimplementasikan Sertipikat Tanah Elektronik.
Dalam kesempatan ini, Menteri AHY didampingi sejumlah Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian ATR/BPN, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi , serta seluruh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Timur. ( sjk )