LAMONGAN, MEMORANDUM - Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kabupaten Lamongan resmi dilaunching oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo, di Aula BSSN, Jalan Raya Muchtar No. 70, Bojongsari, Depok.
Launching Lamongankab CSIRT bersama 19 sektor pemerintahan dan pembangunan manusia pagi ini, merupakan launching tahap pertama pada tahun 2024.
Menurut Sugeng Widodo, dilaunchingnya tim tanggap insiden siber atau CSIRT di Lamongan menjadi sebuah kontribusi pemerintah daerah dalam menjaga data negara. Mengingat Diskominfo sendiri memiliki wewenang sebagai wali data statistik.
"Seperti tujuan dibentuknya tim tanggap ini, Lamongan ditunjuk sebagai salah satu daerah yang memiliki CSIRT. Tentu kami akan berkontribusi dalam menjaga keamanan siber dari maraknya kejahatan siber yang semakin meningkat, " tutur Sugeng usai melakukan launching bersama 19 sektor pemerintah dan pembangunan manusia lainnya.
BACA JUGA:Launching Malangkota-CSIRT, Pj Wali Kota Wahyu Harap Mampu Awasi Keamanan Siber
Sugeng menambahkan, bahwa dengan adanya Lamongankab CSIRT ini akan mendukung ketangguhan keamanan informasi pada sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) Kabupaten Lamongan kedepan.
Peningkatan keamanan siber dilakukan karena tingginya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Yangmana hal tersebut tegak lurus dengan adanya serangan siber.
"Kemajuan teknologi sangat membantu dan memudahkan kegiatan manusia. Namun ancamannya juga sangat membahayakan manusia. CSIRT ini adalah media untuk memastikan ruang siber Indonesia aman, yangmana cara kerjanya bersifat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, hingga sektor pembangunan manusia," terang Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian dalam sambutan arahannya.
BACA JUGA:Akun Youtube DPR RI Diretas, Polri Turunkan Tim CSIRT untuk Penyelidikan
Selain itu juga untuk melindungi ekosistem perekonomian digital nasional, meningkatkan kekuatan dan kapasibilitas keamanan yang handal dan berdaya tanggal, mengutamakan kepentingan nasional dan mendukung terciptanya ruang siber global yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab.
Hinsa Siburian mengatakan bahwa ada tiga komponen yang mendukung keamanan siber, diantaranya sumber daya manusia, tata kelola, dan teknologinya. (*)