Memaknai Semangat Berkurban

Kamis 20-06-2024,15:57 WIB
Editor : Agus Supriyadi

 

Doktrin Tri Krama Adhyaksa menjadi landasan jiwa insan Adhyaksa sebagai abdi masyarakat yang harus dipedomani dalam setiap langkah anggotanya, agar mampu memperkokoh  pemahaman dan pengejawantahan amanah atau tanggung jawab yang dipercayakan negara.

 

Doktrin Tri Karma Adhyaksa tersebut mengamanatkan tiga hal pokok, yaitu Satya Adhi Wicaksana, artinya:

 

SATYA: Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga, maupun kepada sesama manusia.

 

ADHI: Kesempurnaan dalam bertugas dan berunsur utama pemilikan rasa tanggung jawab, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,  terhadap keluarga dan terhadap sesama manusia.

 

WICAKSANA: Bijaksana dalam setiap tutur kata dan tingkah laku, khususnya dalam penerapan kekuasaan dan kewenangannya.

 

Dalam perspektif yang dikaitkan dengan makna semangat berkurban dalam memperingati Hari Raya Idul Adha bagi insan Adhyaksa,  ada empat pelajaran yang dapat diambil.

 

Pertama, mendekatkan diri kepada Allah SWT karena pada hakikatnya kurban berasal dari kata qurb yang artinya dekat. Dengan kata lain, kurban merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Demi ketaatan dan kecintaannya kepada Allah SWT, Nabi Ibrahim AS rela mengorbankan anaknya Nabi Ismail AS. Rasa cinta kepada Allah mengalahkan rasa cintanya terhadap anak yang sangat disayanginya. Nabi Ismail AS dengan penuh keikhlasan mau disembelih oleh Nabi Ibrahim AS karena didasari oleh keyakinan bahwa apa yang dilakukan ayahnya tersebut atas perintah Allah SWT.

Kategori :