SURABAYA, MEMORANDUM - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sidak di Kolam Renang dan Bozem Jambangan, Kamis 30 Mei 2024. Di sidak kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi ingin memastikan sejauh mana proses penataan kolam renang dan bozem yang nantinya akan digunakan sebagai sarana tempat wisata.
BACA JUGA:P21, Tersangka Penganiaya Anak Selebgram di Kota Malang Dilimpahkan Kejaksaan
Dalam sidak kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi turut didampingi jajaran Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Erna Purnawati, Kepala DSDABM Surabaya, Syamsul Hariadi, dan Kepala DPRKPP Surabaya, Lilik Arijanto, beserta Camat Jambangan Ahmad Yardo Wifaqo serta jajaran lainnya.
BACA JUGA:Messi Cetak Gol, Inter Miami Kalah untuk Kali Ketiga di MLS Musim Ini
Wali Kota Eri mengaku puas dengan hasil penataan Kolam Renang Jambangan yang dikerjakan oleh jajarannya di Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya kali ini.
“Alhamdulillah konsep kolam renangnya sudah jadi, dan hasilnya sangat bagus,” kata Wali Kota Eri.
BACA JUGA:Pecah Bintang, Ini Daftar 10 Kombes Naik Pangkat Jadi Brigadir Jenderal
Kolam renang yang terletak di Jalan Ketintang Madya VII, Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan ini, nantinya akan dibuka untuk umum. Kolam ini tidak hanya disediakan untuk orang dewasa saja, akan tetapi juga ada kolam khusus anak-anak usia 4 tahun ke bawah dan usia 5-9 tahun.
“Nah, nanti yang (kolam) di atas kita atur (batas) tingginya. Yang di atas itu memang untuk pelajar Surabaya, dan siapapun itu dia tiketnya cukup Rp 5 ribu. Kolam renang ini juga bisa digunakan untuk anak-anak stunting, nah kolam yang untuk usia 4 tahun ke bawah yang nanti kita bisa gunakan untuk anak stunting,” ujar Wali Kota Eri.
Meskipun hasil penataan Kolam Renang Jambangan sudah bagus, bukan berarti tidak ada catatan dari Wali Kota Eri. Setelah ini, Wali Kota Eri ingin kolam renang Jambangan dilengkapi dengan fasilitas permainan, seperti perosotan, kursi pengunjung, dan sebagainya.
BACA JUGA:Dikejar Warga, Maling Motor Babak Belur Dimassa
Tidak hanya itu, ia juga meminta kepada jajarannya untuk meninggikan atap kolam renang. Kemudian, ia juga meminta agar ditambah tangga untuk akses menuju ke sisi kiri loket tiket, dan tempat duduk pengunjung dekat kolam anak-anak.
Di lokasi ini tidak hanya ada kolam renang, akan tetapi juga ada wisata bozem. Di bozem itu, akan ada berbagai wahana menarik, seperti flying fox, sepeda air, kereta-keretaan yang mengelilingi bozem.
“Mungkin nanti setiap sabtu minggu juga akan ada wisata berkuda memutari bozem. Juga ada hill climbing dan outbound-nya anak-anak, kita siapkan di bagian ujung,” papar Wali Kota Eri.
BACA JUGA:Bupati Sumenep Ajak Pelaku UMKM Gabung E-katalog
Rencananya, kawasan wisata kolam renang dan Bozem Jambangan ini akan dibuka bersamaan pada akhir Juni 2024.
“Semoga nanti ke depannya akan ada tempat (wisata) lagi di Surabaya yang bertambah. Yang ada di otak saya itu cuma satu, orang utara nggak perlu jauh-jauh (mencari wisata) ke selatan. Karena nanti di utara juga ada wisata di Nambangan, kemudian di barat juga ada di Sememi dan Made. Jadi kita tata lagi lagi lah nanti,” jelasnya.
Wali kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu ingin, semua aset tidur yang dimiliki pemkot harus bermanfaat untuk warga Kota Surabaya. Jika semua aset itu dimanfaatkan dengan baik, maka nantinya juga akan menggerakkan roda perekonomian di setiap wilayah Kota Surabaya.
“Karena kan ini aset pemerintah yang selama ini tidak terpakai dan terbengkalai. Nah, itu saya manfaatkan kembali untuk masyarakat, kalau tempat itu sudah menjadi seperti ini, nanti UMKM-UMKM itu juga banyak yang bisa berjualan di sini, jadi menggerakkan lagi ekonominya,” terang Cak Eri.
BACA JUGA:Penjual Kue Keliling di Surabaya Jadi Korban Penipuan Jual Beli Tanah
Cak Eri menambahkan, tidak hanya bermanfaat bagi warga Kota Surabaya, bozem Jambangan juga bermanfaat sebagai tempat penampungan air dan penanganan banjir ketika hujan di kawasan Ketintang.
“Sebenarnya bozem ini kan untuk narik genangan yang di Wonorejo. Jadi dari Karah, yang menuju ke Ketintang, Wonocolo, ke avur Wonorejo itu dipecah, ada yang larinya ke bozem ini dan ke arah rumah pompa Kebonsari. Kalau semua dilarikan ke Wonorejo, Ketintang, Wonocolo, banjir,” pungkasnya. (*)