Tren Hijab Bubble Wrap dan Dampaknya bagi Lingkungan: Perlu Dipertimbangkan?

Senin 13-05-2024,00:03 WIB
Reporter : Alreza Deva Febriawati
Editor : Ferry Ardi Setiawan

BACA JUGA:Kemenkumham Jatim Siagakan 60 Petugas Imigrasi di Asrama Haji Sukolilo Layani CJH

Namun, di balik popularitasnya, muncul pertanyaan apakah tren ini hanya sesekali atau memiliki potensi untuk menjadi inovasi jangka panjang dalam dunia fashion hijab?

 

Mari kita kaji beberapa faktor:

BACA JUGA:Satreskrim Polres Malang Gagalkan Pembalakan Liar

1. Keunikan dan Kreativitas:

Tren bubble wrap fashion menawarkan keunikan dan kreativitas. Tekstur bubble wrap yang khas memberikan sentuhan baru dan menarik, yang digunakan sebagai konten lucu-lucuan.

 

2. Kenyamanan dan bahan Penggunaan:

Secara umum, pakaian terbuat dari bubble wrap tidak efektif dalam menyerap panas.

BACA JUGA:Rasa Syukur Fataalia Bisa Berangkat Haji di Usia Muda

1. Bubble wrap terdiri dari banyak gelembung udara kecil yang terperangkap di antara dua lapisan plastik tipis. Udara ini bertindak sebagai insulator, yang berarti menahan panas daripada menyerapnya.

 

2. Plastik yang digunakan dalam bubble wrap tidak memiliki sifat penyerap panas yang baik.

BACA JUGA:Detik-detik Kronologi Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Tanjakan Emen

3. Pakaian bubble wrap biasanya longgar dan tidak melekat pada tubuh. Hal ini memungkinkan udara panas untuk bersirkulasi di sekitar tubuh, membuat Anda merasa lebih panas daripada menyerap panas tubuh. (*)

Kategori :