Pansus LKPj Gubernur 2021 Dalami Kinerja OPD

Pansus LKPj Gubernur 2021 Dalami Kinerja OPD

Surabaya, memorandum.co.id - Pansus LKPj (Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban) Gubernur Jawa Timur 2021 menggelar rapat kerja  bersama organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim. Ketua Pansus LKPj Gubernur Jatim 2021, Mahdi mengatakan, rapat kerja tersebut sebagai pendalaman terhadap anggota pansus. Serta, membuat kajian dan catatan sebagai rekomendasi yang ditetapkan dengan keputusan DPRD untuk perbaikan penyelenggaraan Pemprov Jatim ke depan. "Kita akan merekomendasikan kinerja ke depan. Rekomendasi sebagai acuan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur semakin baik," kata Mahdi seusai hearing, kemarin. Mahdi menuturkan, giat tersebut juga merupakan bentuk sinergitas eksekutif dan legislatif. Tentu di dalamnya ada saran dan masukan kepada OPD-OPD lingkup Pemprov Jatim, sebagai bentuk keseimbangan sistem Pemerintahan demokrasi. Dalam kesempatan tersebut, lanjutnya, ada beberapa masukan dari anggota pansus kepada kepala OPD. Salah satunya masukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jattim, Wahid Wahyudi. "Jadi terkait pendidikan tadi memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki ke depan," katanya. Di tempat yang sama, anggota pansus LKPj Gubernur Jatim 2021, Khofidah meminta kepada Kadispendik Jatim agar ada kejelasan terkait dana hibah untuk SMA/SMK swasta di Jatim. Menurut Khofidah, kejelasan ini penting karena masih banyak SMA/SMK swasta yang belum memadai baik itu sarana dan prasarana, ataupun biaya operasionalnya. Anggota komisi D ini menuturkan, peran pendidikan swasta begitu tinggi dalam mencerdaskan generasi muda, khususnya daerah pelosok. Oleh karenanya butuh suport tinggi dari pemerintah, agar disparitas pendidikan swasta dengan pendidikan negeri tidak terlampau jauh. "Anggaran hibah dinas Provinsi Jatim mohon ada keterangan. Karena kondisi fisik jauh sangat berbeda dengan swadayanya swasta itu upaya agar menjadi lembaga pendidikan yang ideal," kata Khofidah. Anggota pansus lainnya, Erjik Bintoro menuturkan, ada PR penting dalam membenahi dunia pendidikan saat dan setelah pandemi Covid-19, khususnya dalam hal kualitas. Erjik mengaku, sangat khawatir dengan kualitas akademik lulusan saat Covid-19 ini. Ia mengakui pembelajaran saat dalam jaringan tidak begitu maksimal. Apalagi para siswa meski tidak masuk kelas, mereka malah sering berada di luar rumah. "Selama pandemi itu kan tidak tatap muka dan kita akui pembelajaran melalui daring ini kan tidak terlalu maksimal. Tidak hanya itu, anak-anak malah tidak belajar, ada yang main game, ngopi-ngopi, kalau ada PR royokan. Akhirnya output dari lulusan zaman Covid-19 ini intelektualnya tidak seperti tahun tahun kemarin," ujar Erjik. Politisi dari Fraksi PKB ini berharap, Pemprov Jatim melalui Kadispendiknya menemukan formula dalam menangani potensi lost generation ini. Semisal ada riview pembelajaran saat daring pada pembelajaran tatap muka. "Harus ada cara, metodelogi untuk mengantisipasi menurunnya kecerdasan para siswa ini. Tidak langsung gas, mungkin ada riview pembelajaran daring dulu. Agar outputnya tidak jauh dari lulusan yang kemarin," ujarnya. (day)

Sumber: