Serap Tenaga Kerja, SPPG di Jombang Diresmikan

Serap Tenaga Kerja, SPPG di Jombang Diresmikan

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI Nunung Nuryartono didampingi Wabup Jombang Gus Salman menyerahkan sertifikat kepada masyarakat yang bekerja di SPPG Badang, Kecamatan Ngoro.(Muha--

JOMBANG, MEMORANDUM.DISWAY.ID - Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) Badang di Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten JOMBANG, diresmikan oleh Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI. 

Peresmian dilakukan secara langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI Nunung Nuryartono yang didampingi Wakil Bupati Jombang KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman. 

BACA JUGA:Dapur SPPG Ngoro Meledak, Dua Pekerja Luka Bakar


Mini Kidi--

Dengan diresmikannya SPPG ini, pemerintah pusat berupaya menekan angka kemiskinan ekstrem melalui peluncuran program Miskin Ekstrem Pasti Kerja. Harapannya, program ini menjadi motor penggerak pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, khususnya kelompok miskin ekstrem usia produktif.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Nunung Nuryartono yang mewakili mewakili Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar, mengatakan, bahwa SPPG tidak hanya berfungsi sebagai penyedia makanan bergizi bagi pelajar, namun juga sebagai bagian dari ekosistem ekonomi lokal.

BACA JUGA:Kapolres AKBP Taat Turun Langsung ke SD, Pastikan Penyaluran MBG SPPG 2 Polres Tulungagung Berjalan Mulus

"SPPG bukan sekadar dapur penyedia makanan, tetapi ruang pemberdayaan," katanya, Senin 29 Desember 2025.

Hal itu, beber Nunung, dimulai dari pengadaan bahan baku, proses memasak, hingga distribusi, semuanya melibatkan masyarakat sekitar dan menggerakkan ekonomi lokal. Model SPPG yang telah berjalan di Jombang, menjadi contoh praktik baik yang layak direplikasi di daerah lain. 

"Setiap pekerja yang direkrut berasal dari kelompok desil terbawah, dan terlebih dahulu mengikuti pelatihan keterampilan sebelum terjun bekerja," bebernya. 

BACA JUGA:SPPG Assalam Diduga Cemari Sawah, Pemkab Madiun Siapkan Evaluasi Total

"Tidak langsung bekerja, tapi disiapkan dulu. Mereka dilatih agar paham sistem kerja, higienitas, dan tugas masing-masing. Setelah siap, baru masuk ke SPPG," lanjutnya. 

Nunung mengungkapkan, saat ini satu unit SPPG mampu menyerap sekitar 20 hingga 30 tenaga kerja produktif dari keluarga miskin ekstrem. Dengan jumlah SPPG yang terus bertambah, maka program ini dinilai memiliki dampak signifikan terhadap penurunan kemiskinan.

"Jika satu SPPG mempekerjakan 30 orang dan 30-40 persennya berasal dari kelompok miskin ekstrem, maka efeknya terhadap pengurangan kemiskinan sangat besar," ungkapnya. 

Sumber: