PSSI Pusat Keluarkan Surat, Kongres 17 PSSI Provinsi Tertunda
Ketua KP PSSI Jatim Makin Rahmat (kiri) menjelaskan tahapan yang sudah berjalan dalam pemilihan ketua baru pengganti Ahmad Riyadh (tengah). -endradi prayogo-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Proses Kongres PSSI Provinsi Jawa Timur untuk pemilihan ketua baru yang dijadwalkan digelar pada 12 Januari 2026, terhenti. Hal itu terjadi setelah PSSI Pusat mengeluarkan Surat bernomor 6794/PGD/894/XII-2025 tentang Penundaan Kongres Biasa Pemilihan Asosiasi Anggota PSSI.
BACA JUGA:Raja Siahaan Serahkan Berkas Perdana Bakal Calon Ketua Asprov PSSI Jatim 2026–2030
Ketua PSSI Provinsi Jawa Timur Ahmad Riyadh, menegaskan bahwa keputusan PSSI Pusat menunda pelaksanaan kongres di sejumlah daerah merupakan bagian dari dinamika organisasi yang harus dihormati.

Mini Kidi--
Penundaan itu disebutkan menyasar sekitar 16 hingga 17 provinsi yang masa kepengurusannya telah habis atau sedang menjalankan tahapan kongres.
Riyadh menjelaskan, penundaan dilakukan karena PSSI ingin menyeragamkan jadwal kongres di seluruh Indonesia, sekaligus menyesuaikan dengan provinsi yang juga masuk masa pergantian, seperti Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat yang otomatis terhenti akibat diterjang bencana banjir dan longsor.
“PSSI berpendapat pentingnya menunda kongres untuk menyeragamkan seluruh Indonesia. Karena ada daerah yang masa jabatannya berakhir 2025 dan ada yang 2026,” ujarnya, Kamis 11 Desember 2025.
BACA JUGA:Kongres Tahunan Awali Pemilihan Ketua Asprov PSSI Jatim
Menurut Riyadh, keputusan itu juga berkaitan dengan revisi kebijakan nasional di bidang sepak bola yang saat ini sedang digarap pemerintah. Beberapa poin penting yang tengah disinkronkan. Antara lain, sinkronisasi dan revisi Desain Besar Sepak Bola Nasional (DBON), pemanfaatan aset daerah, terutama stadion menyusul pertemuan PSSI dengan Menteri Dalam Negeri, dan terakhir sosialisasi statuta baru hingga level asosiasi kabupaten/kota.
“Ada statuta yang perlu disosialisasikan lebih dalam. Karena menyangkut askab dan askot, termasuk mekanisme penunjukan (ketua),” jelasnya.
Riyadh, yang juga anggota Exco PSSI, mengaku mengikuti pembahasan internal bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Jakarta. Mayoritas Exco disebut sepakat penundaan perlu dilakukan.
“Dinamika organisasi itu biasa. Tidak semuanya setuju, tapi mayoritas setuju. Prinsipnya untuk kebaikan organisasi supaya lebih profesional dan searah dengan konsep seperti pilkada serentak,” katanya.
BACA JUGA:PSSI Jatim Siapkan Kongres Pemilihan Ketua pada Desember 2025
Munculnya surat itu, otomatis harus diikuti PSSI Provinsi Jatim dengan menunda seluruh tahapan kongres. Bahkan PSSI sudah mengeluarkan skema Plt ketua jika masa jabatan kepengurusan PSSI provinsi habis sebelum muncul surat susulan.
Sumber:

