umrah expo

Universitas Brawijaya Tutup Celah Kecurangan di SNPMB 2026

Universitas Brawijaya Tutup Celah Kecurangan di SNPMB 2026

Dr. Raden Arief saat ditemui saat penjelasan di SNPMB 2026--

MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Universitas Brawijaya (UB) memastikan tidak ada kecurangan dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun akademik 2026/2027. 

Pasalnya, sejumlah system skema terbaru, telah dikembangkan, terkait Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB). Guna meminimalisasikan atau bahkan menutup celah potensi kecurangan.

BACA JUGA:Komitmen Universitas Brawijaya Dukung Hilirisasi Inovasi Riset di Era Digital


Mini Kidi--

Direktur Direktorat Teknologi Informasi UB, Dr Raden Arief Setiawan  menjelaskan, ada teknologi baru yang sedang dikembangkan. Hal itu terkait SPMB khususnya di jalur Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK).

"Kami menutup celah potensi kecurangan. Tidak seperti tahun sebelumnya, prosesi UTBK menggunakan flash disk. Kemudian, itu tersambung dengan server pusat," jelas Dr Arief ditemui saat Bincang Santai di UB, terkait SPMB Tahun 2026, Rabu 26 Nopember 2025.

BACA JUGA:Universitas Brawijaya Malang dan BSMI Buka Beasiswa Dokter Spesialis untuk Tenaga Medis Palestina

Ia menambahkan, perkembangan terbaru pada Kemampuan Akademik (TKA), serta peningkatan infrastruktur teknologi untuk mencegah tindakan kecurangan.

Beberapa jalur SPMB, mulai International Undergraduate Program (IUP). Saat ini sudah dibuka, sebagai komitmen memperluas akses internasional dan memperkaya keragaman kampus.

Kemudian selesai nasional, SNBP dan SNBT yang berbasis prestasi maupun melalui tes. Selanjutnya, melalui Seleksi Mandiri SMUB, seperti tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Universitas Brawijaya Malang Sambut Suka Cita Kemerdekaan Palestina

Selain itu, UB mengapresiasi calon mahasiswa berprestasi, jalur nasional. Prestasi hafiz Al-Qur’an, mendapatkan pengakuan dan apresiasi yang signifikan. Termasuk, seleksi khusus untuk para penyandang disabilitas.

“Kami sangat menghargai calon mahasiswa yang mempunyai berbagai prestasi. Seperti Hafiz Al-Qur’an, juara internasional olahraga, debat bahasa Inggris, dan lainnya” tambah Dr. Rosihan Asmara, Direktur Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik.

Terkait dengan kuota, diperkirakan sekitar 17.000 orang, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Ia menegaskan, jalur mandiri tidak membatasi hingga 50 persen kuota seperti aturan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH)

Sumber: