Korban Dicekik Dipukul Sampai Berdarah, Alvirdo Alim Diancam Pidana Maksimal
Terdakwa Alvirdo Alim Siswanto ketika menjalani sidang di PN Surabaya.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Irene Gloria Ferdian mengalami kekerasan fisik berulang dari suaminya Alvirdo Alim Siswanto yang berujung pada proses hukum.
Jaksa Penuntut Umum Galih Riana Putra Intaran mendakwa Alvirdo Pasal 44 Ayat (1) jo 44 Ayat (4) jo Pasal 45 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT.
Mini Kidi--
Dalam dakwaan jaksa Kejari Surabaya itu disebutkan kekerasan pertama terjadi pada 15 Desember 2023 pukul 23.00 WIB ketika Irene menidurkan anak.
“Beberapa bulan kemudian Maret 2024 kekerasan kembali melanda. Alvirdo naik pitam dan memukul wajah serta pipi Irene hingga berdarah ditambah dengan tamparan dan pukulan di lengan,” kata JPU.
BACA JUGA:Sidang Kurir 1 Kg Sabu, Saksi Sebut Terdakwa Sugianto Sering Bertemu DPO Luthfianto
Puncak kekerasan terjadi pada 28 Januari 2025 di kamar tidur ketika terdakwa memaksa membuka ponsel korban dan langsung mencekik leher Irene.
“Korban mengalami kesulitan bernapas dan memar di berbagai bagian tubuh,” ujar Galih, Senin 24 November 2025.
BACA JUGA:Empat Kurir Penyelundupan Rokok Ilegal Jalani Sidang di PN Surabaya, Bos Utama Bebas
Ia menambahkan insiden terakhir terjadi pada 28 April 2025 pukul 14.00 WIB ketika terdakwa memaksa Irene dan anak-anak masuk mobil hingga terjadi pertengkaran yang berujung perampasan ponsel dan kekerasan fisik.
Visum dr Made Bayu Angga Paramarta dari RS PHC Surabaya menemukan memar kekuningan dan luka cakaran pada tangan kiri Irene akibat kekerasan tumpul.
Pemeriksaan forensik Psikolog Cita Juwita dari RS Bhayangkara menyimpulkan Irene mengalami kecemasan sangat parah depresi berat dan gangguan campuran keduanya akibat KDRT berulang.
Sumber:
- Share:
