Puting Beliung Rusak Atap 62 Rumah dan 1 Sekolah di Bungah Gresik, BPBD Salurkan Bantuan
Kondisi rumah warga Dusun Melirang Kulon usai diterjang angin puting beliung.--
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Musim hujan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di Kabupaten GRESIK. Seperti yang terjadi di Desa Melirang, Kecamatan Bungah, angin puting beliung merusak atap 62 rumah dan 1 sekolah di tengah hujan deras.
Angin kencang itu menerjang pemukiman warga pekan lalu, tepatnya Jumat 14 November 2025. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang, mengatakan bahwa angin puting beliung terjadi sore hari dan melanda delapan dusun.
BACA JUGA:Sinergitas TNI-Polri dan Warga Tangani Dampak Puting Beliung di Magetan

Mini Kidi--
Dusun Melirang Kulon menjadi salah satu wilayah terdampak paling serius. Puluhan rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap akibat tersapu angin kencang tersebut.
“Ada 62 rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan berat pada bagian atap. Selain itu, satu gedung sekolah di wilayah Kelurahan Melirang juga terdampak dengan kondisi atap rusak parah,” ujarnya, Senin 17 November 2025.
BACA JUGA:Angin Puting Beliung Terjang Sukodadi Lamongan Akibatkan Pohon Tumbang dan Warung Rusak
Tidak terdapat korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Namun kerugian material tak terhindarkan. Warga terdampak telah menjalani assesmen untuk mendapat bantuan perbaikan bagian rumah yang mengalami kerusakan dari pemerintah daerah.
Sukardi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik menyebut, bahwa pihaknya mulai menyalurkan bantuan awal kepada warga terdampak. Seperti bantuan alat perlengkapan makan dan kebersihan.
“Bantuan awal paket perlengkapan makanan dan lain-lain sudah. Kemarin kami dengan DCKPKP (Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman) juga telah melakukan pendataan rumah yang rusak,” terang Sukardi.
BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Salurkan Bantuan Sosial kepada Warga Terdampak Puting Beliung
Diketahui, para warga terdampak juga langsung bergotong royong melakukan pembersihan dan perbaikan awal sembari menunggu bantuan lanjutan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
"Warga diimbau tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Gresik," pungkasnya.(rez)
Sumber:



