Peringati Sumpah Pemuda, LDII Kota Kediri Tegaskan Pentingnya Toleransi dan Kolaborasi
Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno.--
KEDIRI, MEMORANDUM.CO.ID - Bangsa Indonesia pada Oktober 2025 ini tengah memperingati Hari Sumpah Pemuda ke- 97. Peringatan itu menjadi momentum bagi seluruh pemuda Indonesia untuk memperkuat semangat persatuan, kreativitas, dan kolaborasi di tengah tantangan global serta kemajuan teknologi yang pesat.
"Pemuda hari ini tidak hanya ditantang untuk mencintai tanah air, tetapi juga untuk menjadi inovator, kreator, dan pelopor perubahan di bidangnya masing-masing. Sumpah Pemuda adalah simbol komitmen untuk bersatu dan bekerja keras membangun Indonesia yang maju dan berkeadilan," ujar Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno, Rabu 29 Oktober 2024.
BACA JUGA:Peringati HSN 2025, LDII Kota Kediri Serukan Santri Jadi Teladan Moral dan Inovasi

Mini Kidi--
Asyhari berharap, momentum Sumpah Pemuda 2025 menjadi pengingat bahwa persatuan dan semangat gotong royong adalah kunci utama menghadapi tantangan zaman menuju Indonesia Emas 2045.
"Dan juga momentum penting untuk kembali meneguhkan semangat persatuan dan kebangsaan," imbuhnya.
BACA JUGA:Asyhari Eko Prayitno Kembali Jabat Wakil Ketua Pemuda LDII Jawa Timur
Menurutnya, Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah lahirnya kesadaran kolektif para pemuda Indonesia akan pentingnya persatuan dalam mewujudkan kemerdekaan.
"Toleransi menjadi fondasi utama dalam merajut persatuan di tengah perbedaan suku, budaya, agama, dan bahasa. Semangat itu, telah menjadi kekuatan sosial dan budaya yang menopang perjuangan bangsa hingga lahirnya kemerdekaan pada 17 Agustus 1945," ungkapnya.
Asyhari menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda tidak hanya sebatas seruan heroik, tetapi juga mengandung visi besar tentang masa depan bangsa.
BACA JUGA:Kapolres Nganjuk Hadiri Pembukaan Musda VIII LDII Kabupaten Nganjuk
"Para pemuda pada Tahun 1928 lalu memiliki pandangan jauh ke depan. Mereka tidak hanya berteriak tentang persatuan, tetapi memikirkan bagaimana bangsa ini bisa menjaga harmoni di tengah keberagaman. Itulah wujud nyata dari semangat Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.
Kini, hampir satu abad Sumpah Pemuda, nilai-nilainya tetap relevan dan harus terus dihidupkan di kalangan generasi muda. Menurut Asyhari, di era globalisasi yang serba cepat dan penuh tantangan, pemuda Indonesia harus semakin cerdas, tangguh, dan selektif dalam menyikapi arus informasi serta pengaruh budaya luar.
"Tantangan kita memang berbeda dengan generasi 1928, namun esensi semangatnya sama, memupuk persatuan dalam keberagaman. Nasionalisme, wawasan kebangsaan, bela negara, dan cinta tanah air harus terus menjadi prioritas utama," ujarnya.
Sumber:



