Siswa Terima Nasi Basi dan Buah Busuk, DPRD Jombang Dorong Evaluasi MBG
Petugas Puskesmas Jabon meninjau pemberian MBG di SMP Negeri 1 Jombang--
JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Temuan nasi basi, buah busuk hingga susu yang diduga kadaluwarsa dalam pelaksanaan program Makan Bergizi (MBG) di Jombang menuai sorotan tajam dari DPRD Jombang. Para wakil rakyat mendesak dilakukan evaluasi serius.
”Program ini sebenarnya sangat bagus. Namun, kalau masih ada nasi basi, susu diduga kadaluwarsa juga jeruk busuk, jelas ini harus segera dievaluasi,” tegas Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang, Erna Kuswati, Minggu 7 September 2025.
BACA JUGA:Ketua DPRD Jombang: MBG Harus Dipersiapkan dengan Matang

Mini Kidi--
Menurut Erna, kendala teknis memang wajar terjadi pada tahap awal pembagian. Apalagi, satu dapur bisa menyiapkan hingga 3.000 porsi dalam sekali waktu. Namun demikian, hal itu bukan jadi alasan untuk menurunkan kualitas. ”Justru di sinilah pentingnya quality control. Saat memasak, SOP harus benar-benar diterapkan oleh SPPG, sehingga makanan yang sampai ke tangan siswa tetap layak konsumsi,” ujarnya.
Ia menambahkan, kesalahan seperti adanya menu makanan yang diduga kadaluwarsa semestinya sangat mudah diantisipasi. ”Susu dan jeruk misalnya bisa dilihat, kualitasnya bisa dilihat langsung. Ini masalah pengawasan, bukan masalah teknis produksi. BGN (Badan Gizi Nasional) sebagai penyelenggara harus bertanggung jawab penuh untuk melakukan kontrol di setiap dapur yang telah ditunjuk,” terangnya.
BACA JUGA:Ketua Dewan Sebut Realisasi MBG di Jombang Baru Tahap Persiapan Titik Pelayanan
Komisi D DPRD Jombang pun meminta agar semua pihak yang terlibat dalam MBG memperketat pengawasan, mulai dari proses pengadaan bahan, penyimpanan, hingga distribusi. Hal ini penting agar kejadian serupa tidak terulang. ”Program makan bergizi ini menyasar ribuan siswa di Kabupaten Jombang. Jangan sampai tujuannya yang baik justru tercoreng karena kelalaian sederhana. Ingat, anak-anak kita butuh asupan sehat, bukan sekadar makanan yang dibagikan asal jadi,” pungkas Erna.
Sebelumnya, program MBG di sejumlah SMP di Kabupaten Jombang menuai keluhan. Sejak hari pertama pelaksanaan, siswa mengeluhkan makanan basi, buah busuk, hingga susu yang diduga kadaluarsa. Distribusi makanan ke sekolah molor hingga sebagian siswa tak mendapat jatah makanan.
Di SMPN 1 Jombang, siswa kelas IX Mario Putra menyebut menu MBG pada Senin (1/9) sangat mengecewakan. Padahal hari itu merupakan pertama siswa SMPN 1 Jombang menyantap menu makan siang gratis dari pemerintah. ”Ayamnya kayak masih ada darah, nasinya keras kurang matang. Tapi hari ini (Selasa) enak,” ujarnya.
BACA JUGA:Heboh Kenaikan Tunjangan, DPRD Jombang Pastikan Ada Ruang Diskusi
Keluhan serupa disampaikan Khoiru Nisa. Siswa kelas IX menyebut lauk ayam kecap yang diterima pada hari pertama pelaksanaan MBG di sekolahnya sudah basi sehingga tidak bisa dimakan. ”Ayamnya kemarin basi, kalau tahunya hambar. Hari ini tadi enak, ada kayak bakwan, tahu, sayur dan jeruk,” jelas Nisa.
Kecewaan juga dirasakan siswa SMPN 2 Jombang. Keluhan muncul terkait nasi goreng basi, buah busuk, dan susu formula yang diduga kadaluarsa. Baik menu yang disajikan Selasa (2/9) maupun Rabu (3/9) sama-sama mengecewakan. ”Saya minum sampai habis, rasanya hambar, nggak ada bau aneh. Ada tulisan kayak Mei 2025, tapi kurang jelas,” ujar Anisa, salah satu siswa SMPN 2 Jombang.
Selain mengeluhkan kualitas makanan, keterlambatan distribusi juga menjadi sorotan. MBG yang dijadwalkan tiba pukul 09.00 WIB, baru datang sekitar pukul 11.45 WIB di SMPN 1 Jombang. ”Karena ini pertama kali, mungkin ada kendala,” ujar Humas SMPN 1 Jombang, Fatkurohaman.
Sumber:



