umrah expo

Imigrasi Soetta dan Polri Sinergi, Perkuat Pengawasan Lewat Jaringan Interpol

Imigrasi Soetta dan Polri Sinergi, Perkuat Pengawasan Lewat Jaringan Interpol

Kabag Kominter Sekretariat NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri Kombespol S Norman Sitindaon SIK MH menyerahkan cendera mata kepada Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta yang diterima Kabid Inteldakim Eko Yudis P Rajagukguk. -Sujatmiko-

SEMARANG, MEMORANDUM.CO.ID - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta (Soetta) terus mengukuhkan perannya dalam kerja sama lintas instansi di bidang penegakan hukum dan pengawasan keimigrasian. 

BACA JUGA:Imigrasi Soekarno-Hatta Prioritaskan Kelompok Rentan dalam Pemulangan WNI dari Malaysia

Melalui Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Eko Yudis P Rajagukguk, Imigrasi Soetta hadir sebagai narasumber dalam kegiatan User Refresher Training Jaringan Interpol I-24/7 yang digelar Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri pada Rabu, 27 Agustus 2025, di Hotel Grandhika Pemuda, Semarang.


Mini Kidi--

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan memperkuat sinergi antar instansi dalam penggunaan sistem Interpol I-24/7. 

Acara ini dihadiri perwakilan dari berbagai lembaga penegak hukum, termasuk Polda, Kejaksaan, Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, dan Imigrasi, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mendeteksi dan menangani pelaku kejahatan internasional secara cepat dan tepat.

BACA JUGA:Imigrasi Soekarno-Hatta Terapkan Bodycam: Langkah Nyata Menuju Transparansi dan Perlindungan Petugas

Dalam paparannya, Eko Yudis P Rajagukguk membagikan pengalaman dan mekanisme penanganan "Hit Alert Interpol" di Bandara Soekarno-Hatta. 

Data yang dipaparkan menunjukkan efektivitas sistem tersebut. Sepanjang tahun 2024, tercatat 32 Warga Negara Asing (WNA) ditolak masuk ke Indonesia karena terdeteksi masuk dalam daftar Hit Interpol. Tren ini berlanjut pada tahun 2025, di mana sejak Januari hingga Agustus, sudah ada 19 WNA yang ditolak masuk dengan alasan yang sama.

Eko Yudis menekankan bahwa kolaborasi antar instansi adalah kunci dalam menghadapi tantangan kejahatan transnasional. 

BACA JUGA:Menteri Agus Andrianto Blusukan: Pastikan Pelayanan Imigrasi Soekarno-Hatta Makin Cepat dan Bersih

"Sistem Interpol I-24/7 sangat vital dalam mendeteksi pergerakan orang lintas negara, sehingga koordinasi cepat dan tepat sangat dibutuhkan," ujarnya. 

Ia juga menambahkan bahwa sistem ini bukan hanya instrumen teknis, tetapi juga simbol kolaborasi global untuk menjaga keamanan negara.

Acara ditutup dengan penyerahan cendera mata dari Kabag Kominter Sekretariat NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri Kombespol S Norman Sitindaon SIK MH kepada Imigrasi Soekarno-Hatta. 

Sumber: