umrah expo

Komitmen Pemkot Batu Dukung Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik

Komitmen Pemkot Batu Dukung Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik

Menteri Lingkungan Hidup (LH) RI, Hanif Faisol Nurofiq diapit ketiga pim daerah Malang Raya, Sebelah kanannya ada Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Kirinya Bupati Malang H, M Sanusi kiri dan Wali Kota Batu Nurochman.--

BATU, MEMORANDUM.CO.ID – Pemerintah Kota Batu menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di wilayah Malang Raya, sebagai solusi pengelolaan Sampah berkelanjutan bernama 'Waste to Energy'.

Hal demikian disampaikan oleh Wali Kota Batu, Nurochman, dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Pengembangan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi energi Listrik (PSEL) di Wilayah Malang Raya yang dipimpin Menteri Lingkungan Hidup (LH) RI, Hanif Faisol Nurofiq, Senin 18 Agustus 2025, di Hotel Grand Mercure, Kota Malang. 

  BACA JUGA:Dukung Kerukunan Beragama, Wali Kota Batu Siap Fasilitasi Program FKUB


Mini Kidi--

Menteri Hanif menegaskan pentingnya percepatan pembangunan PSEL sesuai Perpres No. 35 Tahun 2016, dengan target penyelesaian perizinan pada Desember 2025. Malang Raya menjadi salah satu lokasi prioritas berbasis indikasi waste to energy, dengan dukungan pendanaan berasal dari APBN-APBD.

"Prinsip pengolahan sampah wajib mengacu pada konsep segitiga terbalik yakni pencegahan di hulu, pemilahan organik-anorganik, dan nilai ekonomi berbasis lingkungan seperti waste to energy. Skema ini diharapkan menekan volume sampah tak terkelola di Malang Raya yang mencapai 1.389 ton/hari dari total timbulan 1.829 ton/hari," Kata Menteri Hanif. 

  BACA JUGA:Regional Meeting TPO 2025, Wali Kota Batu: Pentingnya Kolaborasi Pemerintah, Akademisi dan Industri Pariwisata

Menteri LH RI, juga menyampaikan bahwa dalam kolaborasi strategis Waste to energy, pemerintah akan menggandeng Universitas Brawijaya dalam studi dan rekomendasi terkait lokasi dan penyediaan lahan di Kota Malang yang akan menjadi tempat dibangunnya PSEL aglomerasi Malang Raya. Menteri Hanif berharap Malang Raya menjadi daerah aglomerasi pertama yang berhasil menjalankan program pengolahan sampah tersebut.

Wali Kota Nurochman turut menyampaikan komitmennya kuat mendukung PSEL, meski masih terkendala ketersediaan lahan. "Kota Batu menghasilkan 122,138 ton sampah/hari, dengan 106 ton terkelola dan 16 ton belum terkelola. Kami siap berkolaborasi, termasuk jika lokasi PSEL berada di Kota Malang," ungkap Wali Kota Nurochman dalam paparanya.  

BACA JUGA:Wali Kota Batu Hadiri Pelantikan BPC PHRI: Perkuat Sinergi Bangun Pariwisata dan UMKM

Pemerintah Kota Batu juga telah menerapkan pemilahan sampah dan pengolahan 37 ton/hari secara mandiri. Dukungan ini diapresiasi Menteri LHK yang telah meninjau langsung kondisi pengelolaan sampah di Batu.  

Turut hadir dalam rakor, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kemen LH RI, Hanifah Dwi Nirwana, Jajaran Direktur Jenderal Kemen LH RI, Akademisi Universitas Brawijaya,  serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup di Malang Raya, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Bupati Malang H M Sanusi, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Nurkholis. (Nik)

Sumber: