Tak Hanya Gosip, Pembacokan di Menganti Dipicu Konflik 5 Tahun

Tak Hanya Gosip, Pembacokan di Menganti Dipicu Konflik 5 Tahun

Marjuki (kiri) dan H, istri pelaku Kohar alias Bambang (kanan) terbaring di RS Eka Husada. -Achmad Willy Alva Reza-

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Peristiwa pembacokan yang dilakukan Kohar alias Bambang (40) terhadap Marjuki (43) di Desa Randupadangan, Menganti dipicu konflik yang sudah terjadi sejak lama. Puncaknya adalah insiden berdarah yang membuat Marjuki mengalami luka parah.

 BACA JUGA:Bambang Si Pelaku Pembacokan Belum Ditangkap, Keluarga Marjuki Was-was

Padahal, rumah keduanya berdampingan. Temboknya berdempetan. Tapi ketegangan antara keduanya memang tak satu-dua kali terjadi. Setidaknya begitu menurut tetangga dan perangkat desa.


Mini Kidi-- 

“Antara Pak Bambang dan Pak Marjuki ini memang sudah sering cekcok dari lama,” ujar Umu Khoiroh, Kasi Pemerintahan Desa Randupadangan, Jumat 16 Mei 2025.

Bahkan, warga desa nyaris tak terkejut saat aksi pembacokan itu pecah di rumah Marjuki. Sebab, warga sudah menduga jika konflik itu suatu saat akan memuncak.

“Jadi begitu tahu sampai ada pembacokan itu warga sebenarnya nggak begitu kaget. Cuma sedikit shock saja karena ternyata sampai segitu parahnya,” kata Umu.

BACA JUGA:Sedang Bersama Ibu di Ruang Tamu, Warga Menganti Dibacok Celurit Tetangga Sendiri 

Umu bercerita, cekcok antara Marjuki dan Bambang sudah terjadi sejak lima tahun yang lalu. Selalu ada saja yang menjadi pemicu konflik antar keduanya.

“Pemicunya itu ya ada aja masalahnya. Hampir 5 tahunan lah mereka ini nggak akur. Ya gitu, kadang yang satu bangun rumah, salurannya diuruk sampai kebanjiran terus  berantem,” cerita Umu.

Umu juga bercerita, jika Bambang merupakan pendatang di Randupadangan. Ia pindah ke desa itu sekitar belasan tahun lalu. Sehari-hari bekerja di tempat konstruksi. Sejak muda, Bambang memang suka berkelahi.

“Kalau Pak Bambang itu memang sudah terkenal orang suka berantem dan tawuran sejak muda. Jadi ya bisa dibilang memang orangnya begitu, gampang marah,” tuturnya.

Bahkan, namanya sudah dikenal polisi. Tapi sejauh yang Umu tahu, Bambang belum pernah sampai ditahan atau dipenjara.

“Bahkan kemarin polisi waktu nelepon saya setelah kejadian itu bilang gini, ‘Bambang maneh, jarene wes tobat arek iku,’” kata Umu menirukan ucapan polisi kepadanya.

“Jadi waktu istri Pak Bambang ditegur ibunya Pak Marjuki karena menggosip itu, mungkin karena udah nggak bisa tahan emosinya,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh adik Marjuki, Fadilah. Ia mengatakan, jika Bambang suka mengoleksi parang atau celurit di rumahnya.

Fadilah juga menunjukkan salah satu video TikTok yang dibuat istri Bambang, H. Di dalam video yang menampilkan H itu, terdapat dua celurit yang dipajang dalam posisi menyilang di atas tembok.

“Jadi memang orangnya suka koleksi barang-barang kayak gini,” kata Fadilah saat ditemui di rumahnya.

Tapi dirinya tidak bisa memastikan, apakah senjata tajam (sajam) yang dipakai Bambang merupakan salah satu dari yang ada di video H. Hingga saat ini, polisi juga belum menemukan barang bukti sajam yang dipakai Bambang untuk membacok Marjuki.

“Pelaku diduga kabur membawa celuritnya,” kata Ipda Kukuh Prasetyo, Kanitreskrim Polsek Menganti saat dikonfirmasi.

Polisi juga kini masih menyelidiki keberadaan Bambang yang kabur usai insiden. Saat ditanya, warga tak mau menebak ke mana kemungkinan pelaku melarikan diri.

“Waktu itu dia sempat mengantar istrinya yang juga terluka ke UGD. Tapi nggak ditangkap mungkin karena belum ada yang lapor ke polisi. Sekarang kurang tahu dia lari ke mana,” ujar Umu.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembacokan itu terjadi pada Selasa, 13 Mei 2025. Akibat peristiwa itu, lengan kanan Marjuki mengalami luka parah dan disebut hampir putus.

Ia juga mengalami luka robek panjang di bagian perut samping kanan, serta di sejumlah titik lengan kirinya. Selain itu, istri Bambang, inisial H juga terkena bacokan di leher belakang. Kini, keduanya sama-sama dirawat di RS Eka Husada Menganti. (rez)

Sumber: