RSUD dr Iskak Pastikan Kondisi Pasien Zulvi Stabil, Foto yang Beredar Hoaks
dr Hariadi Tito Nugroho--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Setelah aksi heboh seorang pria, Zulvi (24), yang mengamuk dan melukai diri di sekitar pasar burung Beji, Tulungagung, pihak RSUD dr Iskak memastikan kondisi pasien kini dalam keadaan stabil dan siap menjalani operasi. Pihak rumah sakit juga menegaskan bahwa foto-foto yang beredar di media sosial, yang disebut-sebut menunjukkan aksi nekat pasien memotong alat vitalnya sendiri, adalah tidak benar alias hoaks.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dokter Spesialis Emergency RSUD dr Iskak Tulungagung, dr. Hariadi Tito Nugroho, saat ditemui di kantornya, Kamis siang 15 Mei 2025.
BACA JUGA:Diduga Depresi Usai Cerai, Pria di Tulungagung Telanjang dan Mengamuk

Mini Kidi--
"Kondisi pasien stabil, napas aman, sirkulasi darah juga normal meski ada luka di kepala, badan, dan kaki. Kategorinya ringan menuju sedang. Kalau foto yang memotong alat vitalnya itu hoaks," jelas dr Tito.
Tito menyebut, setelah dilakukan pemeriksaan awal pada Rabu malam, pasien asal Kecamatan Sumbergempol itu langsung ditempatkan di ruang khusus psikiatrik yang dirancang aman bagi pasien dengan gangguan jiwa.
Ruangan tersebut tidak memiliki sumber listrik terbuka dan dirancang agar pasien tidak bisa melukai dirinya sendiri.
BACA JUGA:Diduga Depresi, Ibu di Driyorejo Lompat dari Perahu ke Sungai Kalimas
"Ruangannya aman. Kita pastikan aman dan tidak ada sumber listrik di bawah. Kemudian pasien juga tidak bisa membenturkan kepala, memang dirancang aman," urainya.
Rencananya, operasi akan dilakukan hari ini untuk mengangkat serpihan kaca yang menancap di tubuh korban, terutama di bagian kepala dan dada.
Dokter Tito mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab luka di tubuh pasien. Apakah luka tersebut akibat pisau atau pecahan kaca, yang jelas berasal dari benda tajam.
BACA JUGA:Depresi karena Istri Siri Menolak Rujuk, Pemuda Rembang Gantung Diri
"Hari ini kita lakukan pembersihan luka. Setelah operasi, pasien akan kami pindahkan ke ruang intensif untuk pemantauan lebih lanjut," imbuhnya.
Setelah penanganan medis selesai, barulah pihak rumah sakit akan melakukan komunikasi dengan keluarga untuk langkah penanganan psikologis berikutnya.
Sumber:

