Megah dan Memukau, Kostum Cendrawasih Seberat 25 Kg Asal Lamongan Sabet Juara 1 Surabaya Fashion Festival 2025
Sang model Maya Damayanti mengenakan kostum Burung Cendrawasih bersama suami, Manu.-Arif Alfiansyah-
Rekam jejak prestasi mereka berderet panjang, menyabet predikat Best Performance di Solo Batik Carnival, tampil memukau di Semarang, Madura Ethnic Carnival (MEC), Kediri, Lawang Malang, hingga menjadi langganan juara di kompetisi lokal Lamongan.
BACA JUGA:Ratu Kencana Wunggu Meriahkan SFF 2025
Tak hanya Cendrawasih, dalam parade SFF 2025 ini, Manu juga menurunkan satu masterpiece lainnya bertema Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kostum yang dibawakan oleh kerabatnya ini pun memiliki bobot yang tak main-main, yakni mencapai 20 kilogram, menambah semarak barisan karnaval di Kota Lama.
Manu pun memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Surabaya Fashion Festival 2025. Pemilihan lokasi di kawasan Kota Lama dinilainya sangat jenius.
"Acaranya sudah bagus, tempatnya sangat mendukung di Kota Lama ini," puji Manu.
BACA JUGA:Dewan Juri Optimistis Surabaya Fashion Festival 2025 Bisa Jadi Barometer Perkembangan Mode di Jatim
Arsitektur bangunan kolonial di Jalan Rajawali memberikan latar belakang dramatis yang kontras namun harmonis dengan busana etnik yang diperagakan.
Kendati demikian, sebagai seniman yang ingin ajang ini terus berkembang, Manu menitipkan harapan agar gaung SFF di tahun mendatang bisa lebih meledak.
"Harapan saya, promonya harus lebih dimasifkan lagi agar gaungnya terdengar lebih luas, tidak hanya di Surabaya tapi nasional," pungkasnya. (alf)
Sumber:

