Teman Baik Salurkan 32.000 Liter Air Bersih untuk Pengungsi Gaza
Pengungsi Gaza menerima bantuan air bersih yang disalurkan Teman Baik.-Rahmad Hidayat-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Krisis kemanusiaan di Gaza kembali memasuki fase genting. Infrastruktur air yang hancur, keterbatasan akses bantuan, serta kondisi kamp pengungsian yang penuh sesak membuat ribuan keluarga berada di ambang keputusasaan.
BACA JUGA:Teman Baik Salurkan 3.000 Paket Makanan Hangat untuk Pengungsi Gaza
Di banyak titik, warga terpaksa mengonsumsi air yang tidak higienis, meningkatkan risiko penyakit yang mengintai setiap hari. Dalam situasi ekstrem seperti ini, air bersih menjadi lebih dari sekadar kebutuhan dasar, ia berubah menjadi penentu keselamatan.

Mini Kidi--
Merespons keadaan tersebut, Teman Baik bergerak cepat pada Senin, 10 November 2025, dengan mengirimkan bantuan air bersih ke wilayah Gaza Selatan, salah satu area yang menghadapi krisis air paling parah. Delapan mobil tangki air diterjunkan untuk menjangkau empat kamp pengungsian besar: Kamp Al-Furat, Kamp Shabirun, Kamp Palestina, dan Kamp Al-Ahrar.
Dari misi kemanusiaan ini, sebanyak 32.000 liter air layak konsumsi berhasil didistribusikan kepada 1.600 keluarga pengungsi. Air ini digunakan untuk kebutuhan minum, memasak, hingga sanitasi, kebutuhan dasar yang selama berbulan-bulan sulit mereka penuhi akibat rusaknya jaringan air Gaza.
BACA JUGA:Di Tengah Krisis Gaza, Teman Baik Alirkan 10.000 Liter Air Bersih untuk 1.000 Pengungsi
General Manager Teman Baik, Dedi Setiawan, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen moral yang terus dijaga oleh Teman Baik sejak awal krisis.
"Di Gaza hari ini, air bersih adalah kemewahan sekaligus kebutuhan paling genting. Setiap liter yang kami salurkan membawa pesan bahwa masyarakat Indonesia masih setia berdiri di sisi warga Palestina. Selama harapan itu ada, kami akan terus memastikan bantuan sampai kepada mereka,” ujarnya.
Lebih dari sekadar angka, distribusi air bersih ini menjadi napas baru bagi ribuan keluarga yang berjuang bertahan di tengah kekurangan.
BACA JUGA:Ribuan Anak Yatim di Gaza Terancam Kelaparan, Teman Baik Salurkan Paket Makanan di Tengah Krisis
Setiap tetes air yang diterima pengungsi bukan hanya membantu kebutuhan fisik mereka, tetapi juga menghadirkan rasa aman, kepedulian, dan solidaritas dari seberang lautan.
Dedi menutup pernyataannya dengan ajakan untuk memperkuat dukungan bagi Palestina. “Perjalanan ini belum selesai. Selama Gaza masih membutuhkan, kita tidak boleh berhenti. Mari bersama-sama terus menebar kebaikan, menjaga harapan, dan menghadirkan kehidupan bagi saudara-saudara kita di Palestina,” tutupnya.
Sumber:



