umrah expo

Separuh dari 500 TBM Belum Aktif, DPRD Surabaya Dorong Penguatan Tahun 2026

Separuh dari 500 TBM Belum Aktif, DPRD Surabaya Dorong Penguatan Tahun 2026

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Azhar Kahfi--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Dari total sekitar 500 Taman Baca Masyarakat (TBM) yang tersebar di Kota Surabaya, separuh di antaranya dilaporkan belum aktif secara rutin.

Kondisi ini menjadi sorotan Komisi A DPRD Kota Surabaya yang mendorong pemerintah kota untuk memfokuskan kembali program penguatan TBM pada tahun 2026 mendatang.


Mini Kidi--

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Azhar Kahfi, menyatakan bahwa optimalisasi fungsi TBM merupakan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya.

Namun, hingga saat ini jumlah TBM yang benar-benar aktif masih jauh dari target yang diharapkan.

BACA JUGA:Manfaatkan Medsos, Wakil Ketua DPRD Surabaya Bangun Jembatan Akuntabilitas Politik

“Jadi kita berharap di semangat 2026 itu perpustakaan di Surabaya fokusnya lebih kepada mengaktifkan kembali Taman Baca Masyarakat, yang mana itu sudah masuk di RPJMD,” kata Kahfi, Kamis 16 Oktober 2025.

Menurut data yang diungkapkannya, dari target RPJMD sekitar 530 TBM, kondisi pada tahun 2025 menunjukkan hanya sekitar 130 TBM yang aktif setiap hari.

Sisanya tidak dapat beroperasi secara rutin karena berbagai kendala.

BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Surabaya Sindir Camat Benowo: Jangan Tutup Mata Terhadap Eks Prostitusi Moroseneng

“Ada kendala di infrastruktur TBM-nya, juga di SDM-nya (sumber daya manusia),” ungkap Kahfi.

Ia menekankan bahwa faktor SDM atau petugas menjadi salah satu kunci utama keberhasilan sebuah TBM.

Menurutnya, dibutuhkan komitmen dan konsistensi dari para petugas untuk bisa menggerakkan minat baca masyarakat di lingkungannya.

BACA JUGA:Seribu Data Kematian Belum Dilaporkan, DPRD Surabaya Imbau Warga Jangan Takut Lapor: Bansos Bisa Diwariskan

Meskipun evaluasi petugas dilakukan setiap tiga bulan sekali, hasilnya belum maksimal.

“Sekitar 200-an TBM yang kita harapkan bisa terus buka, menggali minat, dan mengajak warga sekitar untuk gemar membaca,” ujarnya.

Untuk itu, Kahfi telah memberikan masukan kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya agar lebih selektif dalam memilih petugas TBM.

BACA JUGA:Prostitusi Moroseneng Benowo Kembali Marak, DPRD Surabaya Kecam Kegagalan Lurah dan Camat

“Ke depan di semangat 2026 ini kita benahi lebih baik lagi. Kita sudah berikan masukan untuk Kadis Pusip agar lebih selektif memilih petugas TBM, yang benar-benar punya komitmen mengawal TBM-nya,” jelasnya.

Kahfi juga menyoroti peran penting pihak kelurahan dalam mendukung operasional TBM.

Ia menemukan banyak kasus di mana petugas TBM justru dibebani dengan tugas-tugas administratif tambahan di kantor kelurahan.

BACA JUGA:Prostitusi Moroseneng Benowo Kembali Marak, DPRD Surabaya Kecam Kegagalan Lurah dan Camat

Akibatnya, fokus mereka untuk mengelola dan mempromosikan TBM menjadi terpecah.

“Kuncinya ada di pihak kelurahan. Jangan sampai petugas TBM dibebani tugas tambahan seperti urusan administrasi atau pelayanan warga. Mereka harus fokus di TBM, mengkampanyekan minat baca, dan mengajak warga datang ke sana,” pungkasnya.

Sumber: