Prostitusi Legendaris Moroseneng Kembali Berdenyut, Rp 200 Ribu untuk 2 Kali ‘Main’
Para wanita malam Moroseneng siap melayani tamu. Mereka dibayar Rp 200 ribu untuk dua kali kencan bersama tamu.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Janji Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menutup total lokalisasi legendaris Moroseneng di kawasan Sememi Jaya I dan Sememi Jaya II, tampaknya hanya isapan jempol.
Berdasarkan pantauan Memorandum di lapangan, roda bisnis esek-esek tersebut masih berputar kencang. Bahkan pekerja seks komersial (PSK) yang dipekerjakan mencapai belasan untuk setiap wisma.
BACA JUGA:Razia Digelar di Moroseneng Tak Bawa Hasil
BACA JUGA:Ramadan, Desahan Kenikmatan Terus Bergema di Moroseneng

Mini Kidi--
Ironisnya, aktivitas terlarang ini berlangsung di lokasi yang sangat sensitif. Yakni, berdekatan dengan taman baca masyarakat dan rumah padat karya. Kontras tajam antara tempat pengembangan edukasi dengan praktik prostitusi.
“Monggo, Mas, dilihat dulu di dalam. Dari Jakarta atau dari daerah mana Mas,” ucap salah satu penjaga wisma sesaat Memorandum menginjakkan kaki di lokasi, Rabu, 1 Oktober 2025.
BACA JUGA:Pria Asal Gresik Tewas saat Bayar PSK di Lokalisasi Samaleak
BACA JUGA:Cegah Praktik Prostitusi Terselubung, Warga Indekos di Moroseneng Didata
Dari luar, wisma-wisma ini tampak lenggang, menyerupai rumah kosong yang tak berpenghuni. Namun, di balik pintu-pintu tersebut, para PSK siap melayani tamu yang datang silih berganti.
Temuan di lokasi menunjukkan sedikitnya ada 16 wisma yang masih beroperasi. Setiap wisma mempekerjakan antara 7 hingga 14 PSK. Para wanita malam ini bertugas setiap harinya mulai pukul 20.00-04.00.
BACA JUGA:Sulap Wisma Barbara Moroseneng Jadi Kebun Anggrek dan Jamur
BACA JUGA:Lima Wisma Eks Lokalisasi Moroseneng Masih Buka, Amankan 13 PSK, 3 Pelanggan, dan 5 Germo
Untuk menikmati jasa mereka, tarif yang dipatok terbilang ekonomis. Hanya Rp200 ribu untuk satu jam kencan. Hebatnya, tamu diperbolehkan dua kali 'main' bersama PSK yang dipilih.
Sumber:



