Warga Putro Agung Tolak Pembangunan Sport Center di Lapangan Legendaris
Lapangan Putro Agung yang akan dibangun Sport Center mendapatkan penolakan warga setempat.--
Pengalihan fungsi lapangan dikhawatirkan akan membatasi akses warga dan SSB terhadap fasilitas olahraga tersebut. Keberadaan SSB Evo Putro Agung sendiri dinilai penting untuk menampung minat anak muda berolahraga dan mencegah kegiatan negatif.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Beri Perlengkapan Sekolah Gratis untuk 6.144 Pelajar SMA/SMK
SSB ini dikelola oleh karang taruna. Karang taruna membentuk SSB Evo karena peminatnya banyak. Selain itu daripada anak-anak melakukan kegiatan yang negatif.
Pengalihan fungsi lapangan ini menjadi sorotan warga dan mempertanyakan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan pembangunan di Kota Surabaya.
Sementara itu, Okky Narna Putra, tokoh warga Putro Agung, memberikan penjelasan terkait usulan pembangunan Sport Center di Lapangan Putro Agung. Ia menyatakan bahwa ide pembangunan tersebut bermula dari usulan warga, khususnya kader Surabaya Hebat (KSH), yang menginginkan lapangan voli untuk latihan dan perlombaan, mengingat selama ini mereka harus menyewa lapangan lain."Usulan tersebut kemudian disampaikan ke Disbudporapar," ujar Okky.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Dorong Kolaborasi Pengusaha Hadapi Dinamika Regulasi
Ia menambahkan bahwa usulan tersebut belum tentu berasal dari warga Putro Agung. Okky menyayangkan rencana pembangunan Sport Center yang meliputi jogging track, lapangan voli, basket dan mini soccer, karena akan mengubah total wajah lapangan dan dinilai tidak sesuai standar untuk lapangan sepak bola berukuran besar.
Okky menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak terhadap warga sekitar. Terlebih lapangan tersebut dipakai oleh anak-anak SSB yang dikelola karang taruna Putro Agung.
Ia mengusulkan agar Pemkot Surabaya fokus pada perbaikan dan peningkatan fasilitas lapangan yang sudah ada, seperti penambahan lampu dan penggantian rumput, daripada mengubah fungsi lapangan sepenuhnya. Menurutnya, perbaikan tersebut akan lebih bermanfaat bagi warga dan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Putro Agung.
BACA JUGA:Peringati HAN, Pemkot Surabaya Ajak Ratusan Anak Senam Ceria hingga Panen di Kebun
Di sisi lain, Seger Sutrisno, pelatih SSB Evo Putro Agung, turut menyuarakan penolakan terhadap rencana pembangunan Sport Center di Lapangan Putro Agung. Ia menekankan bahwa lapangan tersebut merupakan lapangan legendaris yang telah melahirkan banyak pemain nasional, pemain Persebaya, dan Niac Mitra, seperti Yusuf Ekodono, Fandi Eko Utomo, dan Wahyu Subo Seto.
Lapangan Putro Agung juga berperan penting dalam mengurangi kenakalan remaja di wilayah tersebut. Pengurus SSB telah berupaya mengumpulkan anak-anak jalanan dan mengikutsertakan mereka dalam SSB yang dikelola Karang Taruna Putro Agung. Seger khawatir, pembongkaran lapangan akan mengancam masa depan lebih dari 100 muridnya dan anak-anak jalanan yang telah dibina.
Seger meminta Pemkot Surabaya untuk mengkaji ulang rencana pembangunan Sport Center dan mempertimbangkan dampaknya terhadap SSB Evo Putro Agung dan anak-anak yang berlatih di lapangan tersebut. Ia mempertanyakan ke mana anak-anak tersebut akan diarahkan jika lapangan dibongkar. "Kami minta pemkot mengkaji ulang rencana pembangunan sport center," pungkas Seger mantan pemain Persebaya ini. (rio)
Sumber:



