umrah expo

Politisi PDIP Dukung Rencana Gubernur Khofifah Terapkan Talent DNA untuk Siswa, Guru dan Kepala Sekolah

Politisi PDIP Dukung Rencana Gubernur Khofifah Terapkan Talent DNA untuk Siswa, Guru dan Kepala Sekolah

Politisi PDIP Dukung Rencana Gubernur Khofifah Terapkan Talent DNA untuk Siswa, Guru dan Kepala Sekolah--

“Dispendik harus segera melakukan rekrutmen atau open bidding untuk mengisi kekosongan ini. Kita butuh kepala sekolah yang siap bekerja, terbuka terhadap perubahan, dan paham bahwa dunia pendidikan sedang menghadapi tantangan besar,” tegasnya.

BACA JUGA:Komisi E: Sekolah Punya Pengalaman Pembelajaran saat Pandemi

Sri Untari menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah. Ia mengakui bahwa masih ada laporan praktik pungutan liar yang mencoreng nama dunia pendidikan.

“Kita tidak bisa menutup mata. Ada praktik pungutan liar di beberapa sekolah. Maka kepala sekolah baru harus membangun kerja sama yang baik dengan komite sekolah. Semua harus transparan dan akuntabel. Kalau memang butuh partisipasi orang tua, harus dijelaskan dengan terbuka,” ujarnya.

BACA JUGA:Komisi E DPRD Jatim Siap Advokasi 622.986 Peserta BPJS Kesehatan

Dalam kesempatan tersebut, Sri Untari mengingatkan para kepala sekolah agar memahami bahwa jabatan tersebut bukan sekadar posisi administratif, tetapi juga posisi strategis dalam pembangunan sumber daya manusia Jawa Timur.

“Jangan bekerja sendirian. Bangunlah tim yang kuat dengan guru, komite, dan wali murid. Jangan sampai kepala sekolah menjadi menara gading. Harus turun tangan langsung, tahu kondisi riil anak-anak, dan mau mendengar,” tegasnya.

BACA JUGA:Anggota Komisi E DPRD Jatim: Guru Jadi Tonggak Penjaga Etika

Karenanya, Sri Untari mengajak semua pihak, mulai dari DPRD, eksekutif, dunia usaha, hingga masyarakat sipil untuk mendukung langkah-langkah progresif dalam dunia pendidikan.

Dengan dukungan terhadap program Talent DNA dan pelantikan ratusan kepala sekolah baru, Sri Untari menegaskan bahwa saat ini adalah momentum untuk memulai babak baru pendidikan Jawa Timur yang lebih berorientasi pada penemuan bakat dan penguatan karakter.

“Anak-anak kita bukan mesin nilai. Mereka adalah manusia dengan talenta luar biasa yang harus dikenali sejak dini. Kita butuh sistem yang bisa mendeteksi dan mengembangkan itu semua,” pungkasnya. (day)

Sumber: