umrah expo

Siswa SMPK Angelus Custos Tewas Tersengat Kabel AC, Manajemen Sekolah Buka Suara

Siswa SMPK Angelus Custos Tewas Tersengat Kabel AC, Manajemen Sekolah Buka Suara

Rekaman CCTV detik-detik SSH (14) tewas diduga tersengat kabel AC di sekolah.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Suasana duka menyelimuti SMP Katolik Angelus Custos menyusul meninggalnya seorang siswa kelas 7, SSH (14), akibat dugaan tersengat kabel AC yang terkelupas.

Namun, polemik muncul setelah ayahanda korban, Tanu Hariyadi (41), mengambil langkah hukum dengan melaporkan pihak sekolah ke polisi.

BACA JUGA:Kecelakaan di Bringkang Menganti, Seorang Mahasiswa Tewas Tertabrak Truk


Mini Kidi--

Menanggapi laporan tersebut, tim hukum SMP Katolik Angelus Custos buka suara untuk meluruskan sejumlah informasi yang beredar di publik.

Ketua tim hukum sekolah, Tjandra Sridjaja, dengan tegas membantah pernyataan keluarga korban yang dianggap tidak sesuai dengan fakta.

"Apa yang disampaikan oleh pihak keluarga korban ke publik itu tidak benar. Justru pihak sekolah sejak kejadian sampai sekarang peduli terhadap keluarga korban," ujar Tjandra, Minggu, 11 Mei 2025.

BACA JUGA:Keluarga Mahasiswa Tewas Tak Mau Laporan, Kasus Minum-minuman Keras di Warkop Dekat Kampus Naratoma

Ia mengungkapkan bahwa pihak sekolah justru telah berupaya keras untuk bertemu dan menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga korban.

Bahkan, kepala sekolah berniat untuk menunjukkan rasa duka yang mendalam dengan ingin mencuci dan mencium kaki ayahanda korban, namun kesempatan tersebut tidak pernah terwujud.

Tjandra juga menyinggung soal penolakan keluarga korban terhadap tawaran otopsi dengan alasan kepercayaan agama. Pihak sekolah lantas menghormati keputusan tersebut.

BACA JUGA:Siswa SMP di Surabaya Tewas Tersengat Kabel AC, Begini Kronologinya

Lebih lanjut, pada rentang waktu 28 Maret hingga 8 April, tidak ada permasalahan yang muncul, bahkan keluarga korban telah menyampaikan keikhlasan dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut.

Akan tetapi, kata Tjandra, situasi berubah drastis belakangan ini, termasuk rencana melaporkan sekolah dan desakan pencabutan izin operasional sekolah.

Sumber: