umrah expo

Mahasiswa Fisipol Unesa Matangkan Ilmu Jurnalistik Anti Hoaks

Mahasiswa Fisipol Unesa Matangkan Ilmu Jurnalistik Anti Hoaks

Politik Fisipol Unesa, Moch. Mubarok Muharam dan Rakhmat Hidayat bersama mahasiswa Fisipol Unesa usai pelatihan jurnalistik.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dunia jurnalistik menjadi ketertarikan sejumlah mahasiswa Fisipol Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Mereka berupaya meningkatkan kemampuan bagaimana menjadi seorang jurnalistik dengan mengikuti perlatihan singkat yang digelar Program Studi Ilmu Politik Unesa, Selasa, 4 Februari 2025.

Pelatihan penulisan sesuai kode etik jurnalistik diajarkan, agar mahasiswa memahami peran wartawan dalam dunia media massa profesional. 

BACA JUGA:Mediasi Damai, Aiptu Yakobus Timu dan Mahasiswa Unesa Sepakati Penyelesaian Kekeluargaan


Mini Kidi--

Koorprodi Ilmu Politik Unesa, Moch. Mubarok Muharam menyampaikan, mahasiswa mempunyai peran penting. Salah satunya sebagai agen of change di keilmuan dan akademisi. Karena itu, pihaknya mengajak belajar jurnalistik dengan mengandeng profesional media massa.

“Mahasiswa bisa belajar langsung apa itu jurnalistik dan apa tantangan seorang wartawan,” sebut Moch. Mubarok saat membuka pelatihan yang dipusatkan di ruang Prodi Fisipol Unesa.

Mubarok sapaan akrab doktor ilmu politik ini, berharap mahasiswa bisa berkiprah sesuai  tri darma perguruan tinggi. Dirinya berharap nantinya  mahasiswa bisa masuk dalam dunia profesional di berbagai bidang. Salah satunya dunia kewartawanan. 

“Kemampuan profesional nantinya menjadi salah satu bekal yang bisa dipersiapkan dunia akademis dengan mengandeng profesional,” sebut Mubarok.

BACA JUGA:Mahasiswa Unesa Aksi Damai ke DPRD Surabaya, Polsek Gayungan Pastikan Kondusif

Sementara itu, pemateri jurnalistik, Rakhmat Hidayat dari surat kabar harian (SKH) Memorandum, menyampaikan pentingnya membuat berita yang baik dan benar. Karena itu, berita menjadi karya jurnalistik yang bisa dipertanggungjawabkan dikhalayak publik.

“Berita adalah informasi yang terkonfirmasi,” kata Rakhmat Hidayat.

Pria yang akrab disapa  Dayat ini menegaskan, dalam penulisan berita memerlukan konfirmasi. Hal itu untuk menyeimbangkan isi berita. 

Seorang wartawan harus menyajikan berita yang benar dan berdasarkan fakta. Sehingga pemberitaan tidak hoaks.

“Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penulisan berita harus terus dilatih. Agar mereka siap menjadi profesional dibidangnya,” tegas Dayat.

Sumber: