Perjalanan Hidup Ni Made Windi Mulianingsih Dibimbing Hidayah Tak Terduga
Ni Made Windi Mulianingsih.--
"Ini bukan soal mudah atau sulit, tapi soal niat. Kalau niat kita lurus, Allah pasti akan bantu," ucapnya dengan keyakinan yang begitu kokoh.
Salah satu momen paling berkesan bagi Windi adalah ketika ia pertama kali berhasil menyelesaikan puasa Ramadhan secara penuh.
BACA JUGA:Penolak Syariat Islam Terjebak Jadi Mualaf Penikmat Syariat (2)
"Rasanya seperti menaklukkan gunung tertinggi di dunia. Aku merasa lebih dekat dengan Allah, lebih tenang, lebih damai," katanya.
Menjadi mualaf tidak hanya mengubah keyakinan Windi, tetapi juga seluruh pola hidupnya. Ia menjadi lebih disiplin, lebih terarah, dan lebih bertanggung jawab.
"Dulu aku sering lalai dengan waktu, tapi sekarang aku tahu betapa berharganya setiap detik untuk beribadah kepada Allah," ungkapnya.
BACA JUGA:Penolak Syariat Islam Terjebak Jadi Mualaf Penikmat Syariat (3)
Reaksi keluarganya pun luar biasa. Meskipun awalnya sempat khawatir, mereka akhirnya mendukung sepenuhnya keputusan Windi.
"Ibu bilang, Kalau ini jalanmu, jalani dengan sepenuh hati, Kata-kata itu seperti api yang menyulut semangatku," kenangnya.
Kini, sebagai seorang ibu dari tiga anak laki-laki, Windi memiliki harapan besar agar kelak mereka bisa menjadi imam yang baik bagi keluarga.
BACA JUGA:Penolak Syariat Islam Terjebak Jadi Mualaf Penikmat Syariat (4)
"Aku ingin mereka tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang sholeh, yang bisa membimbing orang lain ke jalan Allah," Ujarnya
Bagi Windi, menjadi mualaf bukan hanya tentang mengubah identitas, tetapi tentang menemukan makna sejati dari kehidupan.
"Islam telah memberiku kedamaian yang tak terkira, Aku bersyukur atas hidayah ini, karena hidayah adalah anugerah terbesar yang bisa diberikan Allah kepada manusia," tutupnya (yat)
Sumber:

