ALFI/ ILFA Jatim Berdiskusi di Terminal Petikemas Surabaya

ALFI/ ILFA Jatim Berdiskusi di Terminal Petikemas Surabaya

Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo menjawab pertanyaan didampingi Dirops dan Teknik TTL, M Syukur--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) kembali menjadi tuan rumah dalam acara diskusi guyub bertajuk ‘Coffee Morning’ yang diselenggarakan oleh DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur. 

Bertempat di Java Meeting Room Lantai 1 Gedung Administrasi TPS, acara ini dihadiri 100 orang perwakilan perusahaan forwarder yang menjadi anggota ALFI, serta para pemangku kepentingan seperti Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, Perwakilan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur, serta perwakilan dari Pelindo Group, menjadikan diskusi ini gayeng. 

BACA JUGA:Terminal Petikemas Surabaya Layanani Rute Pelayaran Baru di Awal 2025


Mini--

BACA JUGA:Terminal Petikemas Surabaya Dukung Ekspor Locomotive Platform INKA ke Australia

Direktur Utama TPS Wahyu Widodo menyambut baik dan menyatakan, bahwa TPS terbuka untuk kegiatan-kegiatan diskusi antarpemangku kepentingan di pelabuhan.

“Harapannya melalui diskusi semacam ini, terjadi titik temu atas permasalahan-permasalahan yang ada, untuk perbaikan sesuai dinamika dalam bisnis, demi kemaslahatan bersama,” ungkapnya. Kamis 20 Februari 2025.

Berbagai topik disampaikan oleh para pemangku kepentingan, hingga materi diskusi menjadi sangat kompehensif dari berbagai aspek yang berkaitan denganan layanan di Pelabuhan. Mulai dari pentingnya kebersamaan dalam menjaga iklim usaha yang harmonis di Pelabuhan Tanjung Perak sebagaimana disampaikan Kepala KSOP Tanjung Perak. 

BACA JUGA:Pastikan Terminal Petikemas Tempat Kerja Aman, Pelindo Laksanakan Training Vertical Rescue

Kemudian penerapan peraturan Menteri Keuangan tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan oleh Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak dan tersedianya alat pemindai petikemas di PT TPS dari Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai dukungan terhadap program Asta Cita, dalam hal ini adalah penindakan dan pemberantasan penyelundupan melalui pelabuhan, hingga kesiapan kegiatan operasional di TPS saat Ramadan.

Bak gayung bersambut, para peserta diskusi sangat antusias atas apa yang disampaikan, dan hal itu terlihat dari jalannya diskusi yang dinamis. Seperti saran pengembangan berkaitan dengan system invoicing, perbaikan dalam penerapan Verified Gross Mass (VGM) serta tingkat kemacetan yang sering terjadi di akses jalan ke TPS.  

BACA JUGA:Terminal Petikemas Surabaya Raih Capaian Baru di 2024

BACA JUGA:PT Terminal Petikemas Surabaya Berikan Karangan Bunga HUT Ke-54 SKH Memorandum

Menanggapi masukan tersebut, Wahyu Widodo menyampaikan bahwa sistem yang dijalankan di TPS, dapat beradaptasi sesuai kebutuhan customer. “Kemampuan beradaptasi atas segala perubahan menjadi kunci keberlangsungan usaha perusahaan,” katanya.

Sumber: