Pembangunan Balai RW di Surabaya Belum Merata

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pembangunan Balai RW di Kota SURABAYA masih belum merata. Beberapa RW telah memiliki Balai RW yang megah dan modern, sementara yang lain masih belum memiliki Balai RW atau memiliki Balai RW yang kondisinya memprihatinkan.

Moch Widodo, Ketua LPMK Asemrowo, menyoroti belum meratanya keberadaan balai RW di wilayahnya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah RW 8 yang hingga kini belum memiliki fasilitas umum (fasum) tersebut.

BACA JUGA:Buchori Imron Terima Keluhan Warga Kelurahan Bongkaran Terkait Balai RW

Mini Kidi--

"Balai RW merupakan ujung tombak pemerintahan di tingkat bawah. Di sana, berbagai kegiatan warga terpusat," ujar Widodo.

Ia menjelaskan bahwa RW 8 sebenarnya pernah mendapatkan lahan hibah dari salah satu warga. Bahkan, warga telah memulai pembangunan dengan membuat pondasi. Namun,  terjadi sengketa lahan yang mengakibatkan pembangunan terhenti.

"Kami sudah berupaya berkomunikasi dengan pemilik lahan, namun belum menemukan titik temu. Harapan warga untuk memiliki balai RW masih terganjal," ungkap Widodo.

BACA JUGA:Jumat Curhat Polsek Pabean Cantikan di Balai RW 3 Bibis Pesarean

Kondisi ini membuat warga RW 8 harus meminjam balai RT jika ada kegiatan. Keterbatasan lahan menjadi kendala utama dalam mendirikan balai RW.

"Iya benar itu, tempat untuk bangun balainya yang tidak ada, " ujarnya. 

Widodo berharap Pemerintah Kota Surabaya dapat turun tangan mencarikan solusi atas permasalahan ini.

BACA JUGA:Gedung Setan di Surabaya Roboh, 60 Warga Banyu Urip Wetan Diungsikan ke Balai RW

"Kami berharap Pemkot bisa membantu mencarikan solusi terbaik, agar warga RW 8 Asemrowo dan beberapa wilayah lain dapat segera memiliki balai RW," paparnya. 

Sementara itu Iman Kristian Maharhandono, Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya menyampaikan bahwa pada tahun ini belum ada rencana pembangunan Balai RW. 

Sumber: