Menelusuri Jejak Sejarah dan Pesona Modern di Jalan Tunjungan Surabaya
Dihiasi dengan lampu-lampu yang gemerlap, Jalan Tunjungan di malam hari menjadi spot foto yang Instagramable. -Jennifer Lahope-
MEMORANDUM - Jalan Tunjungan, Surabaya, bagaikan saksi bisu sejarah panjang kota pahlawan ini. Dari masa lampau sebagai jalan lewatan para pembesar Belanda, hingga kini menjelma menjadi destinasi wisata malam yang semarak dan penuh pesona.
Menyibak Jejak Sejarah Jalan Tunjungan
Jauh sebelum gemerlap lampu kota menghiasi, Jalan Tunjungan hanyalah jalan biasa yang menghubungkan kediaman Gezaghebber (penguasa Jawa Timur) di Simpang (Gedung Grahadi) dengan kantor pemerintahannya di Jembatan Merah.
Namun, seiring waktu, Tunjungan mulai ramai dan terkenal. Peristiwa bersejarah pun terukir di sini, yaitu ketika bendera Merah Putih dirobek di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) pada tahun 1945.
Pasca kemerdekaan, Jalan Tunjungan kembali bergeliat. Toko-toko milik Belanda yang tutup berganti pemilik dan nama, seperti Aneka Niaga menggantikan Hellendoren, dan Metro dan Aurora yang tetap bertahan.
BACA JUGA:Jembatan Suroboyo, Destinasi Wisata Malam yang Menawan di Surabaya
BACA JUGA:Angkringan Fellas Eatery, Tempat yang Pas untuk Menikmati Kuliner Malam di Surabaya
Kejayaan Tunjungan sebagai tujuan wisata kuliner dan belanja terus berlanjut hingga tahun 1980-an.
Memasuki tahun 1990-an, Jalan Tunjungan mengalami kemunduran. Munculnya mal-mal dengan konsep belanja modern dan minimnya lahan parkir menjadi faktor utama.
Namun, sejak tahun 2015, upaya untuk menghidupkan kembali Tunjungan digalakkan. Trotoar diperlebar, lampu hias dipercantik, dan toko-toko lama yang tersembunyi di balik papan seng dibuka kembali, mengembalikan pesona arsitekturnya.
Pada tahun 2021, Pemkot Surabaya meluncurkan Tunjungan Romansa, sebuah program revitalisasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan kawasan bersejarah ini.
Pesona Malam Hari Jalan Tunjungan
Kini, Jalan Tunjungan menjelma menjadi surga bagi para pecinta kuliner dan hiburan di malam hari.
Aroma menggoda dari jajanan kaki lima dan restoran berjejer rapi, mengundang para pengunjung untuk mencicipi hidangan khas Surabaya, seperti sate usus, rawon, bakso, dan masih banyak lagi.
Kafe-kafe Instagramable dengan menu western yang lezat pun tak mau kalah meramaikan suasana.
Bagi pecinta seni dan budaya, pertunjukan rutin di Tunjungan Plaza menjadi pilihan menarik.
BACA JUGA:Hidden Gem Kuliner Jejepangan di Jalan Tunjungan Surabaya
BACA JUGA:Tunjungan Romansa Potensi Besar Mengembangkan UMKM
Dihiasi dengan lampu-lampu yang gemerlap, Jalan Tunjungan di malam hari menjadi spot foto yang Instagramable.
Jalan Tunjungan di malam hari adalah tempat yang tepat untuk bersantai, berkumpul bersama teman dan keluarga, dan menikmati pesona Kota Surabaya yang tak pernah padam.
Ikuti irama lagu "Rek Ayo Rek Mlaku Mlaku Nang Tunjungan", dan ciptakan kenangan indah di malam yang tak terlupakan. (mg17)
Sumber: