Kelemahan Tersembunyi Ferrari, Apa Saja yang Kurang dari SF-24 Musim Ini?

Kelemahan Tersembunyi Ferrari, Apa Saja yang Kurang dari SF-24 Musim Ini?

Bagi Tim Kuda Jingkrak itu sendiri, balapan di negeri tirai bambu kemarin merupakan salah satu race yang perlu mereka analisis lebih dalam karena ada beberapa anomali yang membuat Ferrari gagal perform di sana.--Tangkapan layar youtube

MEMORANDUM - Rangkaian podium Ferrari yang diraih di awal musim 2024 harus terputus di GP Tiongkok kemarin.

Penampilan apik dari Lando Norris dan McLaren berhasil mengakhiri rentetan podium Ferrari pada empat balapan sebelumnya, di mana Charles Leclerc dan Carlos Sainz hanya bisa puas finis di posisi keempat dan kelima.

Hasil impresif yang ditampilkan oleh McLaren dan redupnya Ferrari di Shanghai bisa dibilang cukup mengejutkan bagi kedua belah pihak.

Terutama McLaren yang bahkan sebelum sesi latihan bebas dimulai sudah pesimis karena karakteristik sirkuit Shanghai yang memiliki tikungan panjang serta lambat akan membuat mereka kesulitan mengingat jenis tikungan tersebut adalah kelemahan dari mobilnya.

Berbanding terbalik dengan Ferrari yang cukup optimis menatap GP Tiongkok karena sirkuit Shanghai digadang-gadang bakal jadi trek yang menguntungkan mereka dengan keunggulan SF24 di Sirkuit yang mengandalkan kekuatan ban depan seperti Shanghai.

BACA JUGA:Sauber C44 Mobil Baru dengan Nuansa Hijau Hitam yang Tampil Agresif di Sirkuit F1 Musim 2024

BACA JUGA:Peraturan F1 2024 Apa Saja yang Berubah?

Tapi kenyataannya Ferrari dan McLaren justru saling bertukar nasib. McLaren mampu tampil bagus sepanjang akhir pekan dan sebaliknya dengan Ferrari mereka malah loyo dan tidak seganas balapan sebelumnya.

Bagi Tim Kuda Jingkrak itu sendiri, balapan di negeri tirai bambu kemarin merupakan salah satu race yang perlu mereka analisis lebih dalam karena ada beberapa anomali yang membuat Ferrari gagal perform di sana.

Utamanya jika melihat Ferrari yang punya kapabilitas untuk bersaing kompetitif secara reguler di barisan podium maka bisa dibilang kalau performa mereka di Shanghai cukup mengecewakan.

Untuk pertama kalinya di 2024, Ferrari bukanlah tim pesaing terdekat Red Bull dan cuma jadi tim tercepat ketiga dan bahkan beberapa kesempatan mereka kalah dari Fernando Alonso-nya Aston Martin.

Sejak sesi latihan bebas dan sprint, Ferrari memang sudah meragukan karena tim ini seperti bingung dengan pendekatannya sendiri.

Sirkuit Shanghai yang baru dipakai pertama kali di era mobil ground effect setelah absen 5 tahun sepertinya membuat Ferrari harus meraba-raba sendiri soal setup apa yang harus dipakai sepanjang akhir pekan kemarin.

Apalagi mengingat Ferrari sebelum ini juga alami beberapa masalah di GP Jepang yaitu berupa masalah optimalisasi temperatur ban saat kualifikasi.

Problem temperatur ban tersebut belum pernah Ferrari alami sebelumnya terutama di sesi kualifikasi yang selalu jadi kekuatan di mobil Ferrari.

BACA JUGA:Berharap Tuah Pergantian Nama AlphaTauri Menjadi Visa Cash App RB F1 Team

BACA JUGA:Bagaimana Mobil F1 Bisa Berbelok Sangat Cepat ?

Suhu trek yang dingin disinyalir jadi penyebab utama kenapa Ferrari alami problem di seputaran optimalisasi temperatur dan di Shanghai suhu di sana juga tidak jauh berbeda dari Jepang.

Alhasil dengan kondisi seperti demikian, Ferrari kemudian memilih untuk mengorbankan kualifikasi demi memaksimalkan peluang mereka saat balapan yang jadi keunggulan mereka musim ini.

Itulah mengapa saat sesi latihan bebas Ferrari hanya memakai ban soft saja untuk mengoptimalkan sisa alokasi ban untuk sprint race dan balapan Utama hari Minggu.

Saat sprint race, Ferrari memang menunjukkan tingkat kompetitif yang oke karena Sains mampu menempel Verstappen di fase awal race bahkan Ferrari berpeluang untuk bisa kunci top three sprint seandainya manuver Carlos Sainz ke Alonso lebih bersih dan tidak malah memberikan jalan ke Sergio Perez.

Masalahnya adalah kali ini Ferrari agak berlebihan dalam usahanya menjaga degradasi ban. Settingan suspensi yang diberikan tim membuat kedua pembalapnya makin kesulitan dalam memanaskan suhu ban terutama saat kualifikasi.

Itulah yang jadi penyebab kenapa Leclerc dan Sainz tidak mampu tembus Lima Besar saat kualifikasi di Shanghai dan kalah dari Duo McLaren yang justru tampil bagus serta Alonso yang beri kejutan di tiga besar saat balapan.

Optimisme Ferrari soal kekuatan mereka dari segi long run ternyata juga tidak muncul di stint pertama di mana Leclerc pakai ban medium. Mereka memang bisa cukup kompetitif dan pembalap. (mg20)

Sumber: